Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Buku Lama yang Berjejer Rapi di Lemari

15 Januari 2022   01:46 Diperbarui: 15 Januari 2022   01:54 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Buku Lama yang Berjejer Rapi Di Lemari

*****

setiap kali melihat buku buku lama
yang berjajar rapi di lemari
selalu saja aku merasa berdosa dan sepi

aku seperti beranjak ke dimensi yang jauh
saat buku itu pertama kali aku sentuh
jauh sebelum ada ebook dan layar magnetik: saat kantong tipis,  aku pun memilih buku yang tipis,  namun nilainya berlapis lapis.

dan letak dosanya?,  adalah bahwa sebagian isi buku itu masih melekat di kepala tapi tidak melekat di tindakan, hingga ada satu periode,  dimana aku tak lagi membeli satu bukupun, karena hal tadi, aku takut sendiri.

sekarang buku buku lama itu tetap menghantui, seperti menerkam di dahan dahan pikiran, aku tahu dia akan bersaksi, bahwa teknologi digital mengubah sikap dan nilai baca kebanyakan orang.  

tentu dibutuhkan alih-leksikal ataupun kodifikasi baru dari buku buku lama itu:
mungkin dengan menyalinnya kembali, meringkasnya atau mengekstraknya menjadi lembar digital yang lebih segar-kekinian.

Buku buku lama itu masih rapi
sebagian aku baca kembali
kubuka satu satu
pada kali waktu
pada waktu tertentu

di sana kutautkan sepi
kutelisik dimensi ruang dan peristiwa
mengawali lagi penjelahan diri

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun