Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kecerdasan dan Eksistensi

10 Januari 2022   03:43 Diperbarui: 10 Januari 2022   06:21 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kecerdasan dan Eksistensi

1//
kecerdasan bukanlah gagasan,
peradaban materiil menjadikannya
seperangkat gagasan dalam skala
dan acuan pengukuran. dan itu diperlukan, sebatas inderawi,  sebatas capaian materi, yang temporari,  relatif
dan kadang destruktif.

jebakan IQ yang bertahan ratusan tahun atas pengukuran kognisi matematis-numerik, (awal mula digunakan untuk tes tentara)  adalah contoh terdekat dari paradoks gagasan tentang kecerdasan
(sekarang bahkan kita di ambang mimpi besar kecerdasan buatan).

2//
Kecerdasan yang bertumpu pada gagasan, lahir dari prasangka prasangka
dan kesimpulan terhadap gejala kesadaran yang empirik.

padahal kesadaran  merupakan ikatan ketuhanan,  dan ia tidak selalu mesti diuji di ruang lab dan tabel data.

Kecerdasan pun demikian,  hanya pantulan kecil dari Keluasan IlmuNya
hanya setitik air dari ujung jarum di samudera PemahamanNya.

3//
Dan pendidikan,  budaya sekolah,  lingkungan hidup bisa jadi mengkristalkan kecerdasan itu,  menjadi rangkaian pantulan dan varian dimensi yang beragam dan indah-memakmurkan bumi.

Atau (semua lembaga tadi)  hanya melumpuhkan kecerdasan itu dalam automatitasi, serba digital

Dan pengukuran yang menjerumuskan, hingga hilangnya tautan kesadaran dalam kecerdasan itu.

Sungguh,  tiada berguna setumpuk kecerdasan bila hanya menumpulkan kesadaran tentang hakikat diri dan akhir eksistensi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun