Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kapal Waktu

6 Januari 2022   17:43 Diperbarui: 6 Januari 2022   18:51 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kapal Waktu

*****

Sauh telah diangkat
lembar catatan telah kering
nafas kita menggiring
ke segala labuh
menabuh keluh dan rahmat

Dermaga telah ditinggalkan
layar semakin lebar
dan angin semakin besar
dan gelombang seakan menohok
dengan garang.

Aku melebarkan dada
membesarkan pikiran
menambatkan hati
pada tautan kemudi manual,
membaca arah angin,  gerak bintang dan taburan galaksi.

Kapal waktu akan terus melaju
dalam rapuh badan atau jumud pikiran
layar layarnya tak akan diturunkan lagi
hingga ia akan terhempas pasrah
pada titik penjelajahan samudera ruang 

***

Baca Yuk: sebelum kapal tenggelam

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun