Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Reportase Puisi: Perjalanan Membelah Tiga Bukit

5 Januari 2022   15:13 Diperbarui: 5 Januari 2022   16:11 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu lintasan di Bukit Anak Manyak,  Acehbarat,  Aceh. Dok. Syehlah. 

Perjalanan Membelah Tiga Bukit

***

(Matahari yang terbit memancarkan sinar perak sempurna, sinaran itu bagai selendang bidadari,  diantara celah celah pepohonan hutan yang perawan)

***

1//

kami berangkat malam malam. dengan mobil angkutan khusus malam. kami berjalan berjejer berombongan,  menempuh jalur tak biasa,  untuk mempercepat sampai di tujuan
(dari aceh utara lhokseumawe ke Aceh Barat,  Meulaboh, pukul 10 malam).
di antara celah malam yang hitam,  mobil mobil itu bagai kelewar yang terbang rendah.

2//
Kami menembus anak bukit barisan,  yang menjalar hingga ke aceh selatan.
sedikitnya ada tiga bukit,  dari pidi jaya ke pinggiran aceh barat. sedikitnya memakan waktu 5 jam.

3//
kami melewati beureunun,  tangse,  geumpang, bukit aneuk manyak, kaki bukit sungai mas dan desa tutut (masa Belanda hingga kini,  masih ada warga yang mendulang emas di sebagian pinggirannya dan di sebagian desa tutut banyak lokasi tambang tradisional).

Konon sepanang jalan ini dibangun pada akhir era konflik gam-RI, 97-2003. Namun lintasan ini telah ada sejak masa penyerangan Belanda di Aceh,  pernah dilintasi pangeran Tiro dan Teuku Umar.

Jalan ini mulai dibuka kembali pasca tsunami sebagai jalur arternatif, karena jalur utama dirusak gelombang besar itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun