Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Si Anak Laut

2 Januari 2022   23:23 Diperbarui: 2 Januari 2022   23:48 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Si Anak Laut
*****

Ayo,  pulang, kata ibu:
anak anaknya masih setia bermain dengan ombak. hari telah sore. dan bulan sedang penuh. mereka sudah tiga hari tidak sekolah.

Ayah menarik perahu tuanya
dengan mesin yang juga tua
dan beberapa perkakas untuk melaut:


Selepas isya,  aku akan pergi,
sampai ke batas tepi laut dalam.

Setelah lima kali pagi
si ibu masih menunggu ayah
dengan membawa hasil tangkapan

Anak anaknya masih bermain ombak
mengeja reaksi buih buih saat terhempas di pantai

Apakah buih buih itu akan mewakili diri mereka?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun