Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cerita Sebatang Pohon: Untuk Ibu

22 Desember 2021   00:13 Diperbarui: 22 Desember 2021   00:27 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Cerita Sebatang Pohon: Untuk Ibu

*****

Tentu aku bukan sebatang pohon
tapi mungkin aku bisa disebut
ingin seperti pohon. tumbuh.rindang.berbuah.berbiak dalam peristiwa waktu.  lalu aku jadi pasrah dalam tangan tangan besi di pabrik pabrik.

mereka melumatku sedemikian rupa. hingga aku lupa tentang pohon.  aku jadi keping keping kubik,  menjadi potongan persegi dan lembaran lembaran triplek,  aku bahkan terserak jadi serbuk dan menjelma lemari daur ulang.  akupun jadi lembaran kertas,  bahkan kertas tisu toilet.  

Tapi aku hanya selalu senang menjadi lembaran buku,  yang mengisahkan serat serat kejiwaan dan kegelisahan akar pohon. aku mengenang itu semua.

 mengenang saat saat hujan lebat yang datang.  atau para penebang yang garang dan penambang penambang yang membongkar semua rahasia tanah dan lembah lembah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun