Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Berhentilah Berpuisi!

7 Desember 2021   21:26 Diperbarui: 7 Desember 2021   21:33 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Berhentilah Berpuisi!

katamu saat itu:
matamu menatap kata kata
yang berserakan
di lembaran air matamu.jatuh.tumpah.

apakah puisi ini akan menjadikanmu orang? katamu lagi:
menjadi seseorang yang flamboyan.anggun.menenteng tas.keluar masuk kantor dan meja seminar. menerima uang kes tiap bulan.

aku terus mencari kata kata baru
menemukan kota baru
dan ungkapan ungkapan modern
yang lebih gairah.

katamu, ritual puisimu begitu sepi
jamuannya begitu lengang
puisi itu seperti susunan pikiranmu:

berimaji.mencerna.menyusun makna. membuat peristiwa kehidupan yang baru:

Aku tak bisa menghentikanmu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun