Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tafakkur (7): Mata Basah

7 Desember 2021   10:40 Diperbarui: 7 Desember 2021   10:52 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tafakkur (7): Mata yang Basah

*****

musibah bisa membuat mata basah
tiada yang dapat membasuhnya
kecuali sabar dan rela.
dengan rela sedih pergi
dan amarah tak menjarah.
dengan sabar setiap kejadian
menjadi pencahyaan.

musibah selalu datang menerpa,
kita pikir musibah itu hanya
gempa dan badai.
kita pikir musibah hanya banjir
dan kebakaran.
kita pikir, kita pikir.....

musibah bisa tak membuat mata basah
sedang hati dan sistem sosial kita lena:

kita menatap muda mudi kita
yang sangat bebas pergaulannya.
lihatlah orang orang yang kita percaya di meja meja kerja, penyelewengan dan kezaliman adalah musibah.

persaudaraan yang terkikis karena  hal sepela adalah musibah.
anak anak kecil yang kehilangan tempat bermain adalah musibah.

kalimat ini yang tak menjadi makna
hanyalah musibah diri. walau mata ini tidak basah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun