Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ulasan: "Gawai Kepanasan", Puisi Santai dan Satir dari Pical Gadi

17 November 2021   23:08 Diperbarui: 17 November 2021   23:23 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok.unair.com.ilustrasi

"Dalam pandangan Pical, kejadian Gawai Kepanasan, sebagai dominasi budaya pop dan teknologi tinggi yang digandrungi generasi muda sekarang".

*****

Puisi Pak Pical yang berjudul "Gawai Kepanasan", menjadi perlambang dari fenomena sosial kita pada era teknologi tinggi. Puisi itu terbit di Kompasiana tadi pagi.

Pilihan diksi, gaya dan nada dalam puisi itu mengundang rasa untuk sedikit mengulasnya, sebagai upaya tradisi yang baik dalam mencerna dan berapresiasi.

Pical mengawali dengan kalimat spontan dan langsung,"generasi multitasking..........", yang serba tertutup saat gawainya terbuka, walau hatinya terbuka

Sayangnya, saat gawainya tertutup hatinyapun ikut tertutup. artinya berasa semua hampa tanpa makna, hilang bahagia dan pesona. gawai telah teramat mengikat hati si generasi muda.
:sedang inderanya tetap terbuka.

Puisi satir umumnya memang disampaikan langsung, spontan dengan bahasa lugas/santai. Diksi diksi yang dipilih Pical pada bait selanjutnya adalah bahasa lugas, mudah dikenal, dengan sedikit pertimbangan pada diksi yang tidak ketat.

Biasanya, satir ditujukan kepada penguasa zalim, atau setidaknya pada kondisi yang mendominasi. Dalam pandangan Pical, kejadian Gawai Kepanasan, sebagai dominasi budaya pop dan teknologi tinggi yang digandrungi generasi muda sekarang.

Kecenderungan ini mungkin menggelisahkan si penyair,tentang sikap santun, disiplin kerja dan belajar yang bisa terabaikan, sehingga menjadi generasi abai kelas kakap yang multitasking.

Dokpri.potongan puisi Pical Gadi.Kompasiana.
Dokpri.potongan puisi Pical Gadi.Kompasiana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun