Jadi Baju Bulan Pak Jokpin mesti kita konfirmasi ulang, kapan waktu bulan yang keperakan itu, agar kita tahu mengaitkannya dengan peristiwa syawalan, makan lebaran.
Dan tepatnya, memang disayangkan bila, saat saat menjelang lebaran, meraih waktu bahagia, masih kita jumpai peristiwa ketimpangan sosial seperti kasus di atas, yang terjadi di kota besar.
Dengan puisi ini, Pak Jokpin berupaya menjadi "penyair" Â seutuhnya, yang juga gelisah terhadap hal hal kemasyarakatan
salam baju bulan
sumber tambahan:
muda kompas.id
melfin.blog.id