Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Teknik Menulis Puisi dengan Cepat

11 November 2021   18:17 Diperbarui: 11 November 2021   18:23 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Teknik Menulis Puisi dengan Cepat

Ulasan sejenis agaknya sudah pernah dipublis disini. Untuk kali ini, ingin kita sajikan yang lebih teknis dan spesifik.
dasarnya adalah, free writing, sebagai acuan secara teoretis. walaupun bisa saja ada sebutan lain, yang tujuan sama, untuk melebarkan ruang lahirnya karya puisi dari si penyair.

Hal ini bertujuan untuk memudahkan siapapun yang hendak berekspresi lewat puisi, atau menjadi sudut pandang bagi di penikmatnya saat ia membaca sebuah puisi.

Secara praktik dan konseptual, puisi terikat dengan pilihan diksi. dari sinilah kelincahan penyair dalam menata dan menginstal diksi diperhitungkan. Setelah itu berkembang menjadi daya ungkap dan metafor yang menjadi khas suatu puisi, bahkan untuk metafor yang paling simpel dan mudah. Menurut Eyang Sapardi, di bagian daya ungkap inilah sumbangsih penyair pada kebahasaan dan khazanah seni.

Berdasarkan sedikit perspektif di atas, kita dapat menggambarkan bahwa puisi yang tercipta kemudian adalah suatu bentuk pengolahan kata, rasa dan pengalaman si penyair, baik lahir ataupun batin.

Dalam menciptakan puisi, penyair bisa masuk ke dalam peristiwa dan pengalaman "baru" yang ia ciptakan.
 Atau si penyair bisa "mendeskripsikan" suatu peristiwa yang dialami oleh siapapun untuk menjadi suatu karya puisi. itulah ruang dimensi si penyair.

Bagaimana tekniknya?:
pertama, beberapa penyair senior dan mashur sering menyimpan lintasan imajinya dalam catatan/note di HP.

kedua, Peristiwa yang dialami itu langsung dituliskan.

Ketiga, tuliskan saja sesuai bayangan di imaji dan konsep makna yang dimaksud.

Keempat, tuliskan saja dengan bebas tanpa ikatan tata bahasa, susunan dan sintaksis atau alur logis, bisa diedit kemudian setelah karya yang dimaksud disiapkan. beberapa puisi absurd dan paradoks membebaskan diri dari sintaksis, dengan syarat, si penyair benar benar memahami konsep dan tema dengan tepat.

Kelima, saat  menulis dengan cepat, biarkan kata kata yang berkaitan dengan tema dan pengalaman memenuhi bentuk puisi kita, di bagian ini kita hanya fokus pada aliran kata, atau makna yang mungkin kita tunjukkan. Selebihnya akan kita selesaikan pada sesi perbaikan dan penguatan sana sini (bahkan boleh dengan catatan kaki).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun