Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bulan Penuh di Hatiku

21 Oktober 2021   20:56 Diperbarui: 21 Oktober 2021   21:40 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bulan Penuh di Hatiku

Bulan penuh di hatiku
walau mata risau menjangkau
selaksa warna perak dan emas
memantik harap yang lain.

di hatiku bulan penuh
walau galau mencabik
dan badan remuk
penuh bulan
membingkai bilik jiwa.

malam pucat telah lewat
bulan mati telah pergi
rindu yang tebal
telah terkawal
dalam kembara asyik.

rumput rumput liar
biar menjalar
tangkai tangkai kering
biarkan patah
semua makna telah dicecap
bulan penuh sudah tertangkap.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun