Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jalan Kota, Kutu Busuk dan Kecoak

6 Oktober 2021   15:38 Diperbarui: 6 Oktober 2021   15:40 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi.dok.kompas

jalan jalan kota
telah menyimpan segala takut
asap kabut biarkan larut
hidup  terus dipaut.

pasar pasar mesti hidup
bandara bandara mesti buka
semua mall dan toko micro
mesti juga buka.

jalan jalan kota telah menyimpan
semua duka yang dalam
tentang serangan sakit dan kematian
harapan harapan mesti mengalir
dari lorong lorong sempit
ke jalan jalan kota yang bising.

jalan jalan kota
telah menyaksikan remuk-redam
para pejalan dan pekerja.
mesin mesin mesti kembali berputar
menyalin waktu dan industri

meja meja kerja rapikan kembali
tata kembali. bongkar lacinya
dari kecoak dan kutu kutu busuk:
biarkan kutu busuk dan kecoak itu
terbakar di jalanan kota yang beraspal panas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun