Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Cinta dan Kehendak: Self Journey

3 Oktober 2021   23:53 Diperbarui: 18 November 2022   20:46 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Pixabay. Ilustrasi.cinta dan kehendak. Taufiqsentana. Kompasiana. 

Cinta dan Kehendak keduanya abstrak
bila cinta itu dorongan memuncak, maka kehendak adalah dorongan penggerak.

Ada yang menyebut, cinta mendahului kehendak, atau cintalah yang menghidupkan kehendak.hal itu karena, dalam literal sufisme, cinta yang semakna dengan hubb, disebut "benih", benih yang ditanam dalam ruh kesadaran.dari benih itu muncul kehendak. maka cinta mendahului kehendak. namun, ada Kehendak di atas kehendak yang dengan itu kita takluk.

Baca juga: Misteri Kehendak

Pada sejatinya cinta memanifestasikan kebaikan dengan kehendak yang normatif, menawan  dan relevan,
namun si kehendak dipengaruhi bisikan bisikan ataupun impuls di luar dirinya, maka tampaklah keburukan dan penolakan penolakan/pengingkaran.

Cinta tidak dapat disalahkan, tapi kita diberi kehendak bebas dalam pilihan pilihan, pilihan yang tepat mencahayai cinta dan mencapai PetunjukNya

*perjalanan ke dunia dalam (diri)

Baca juga: Inner Journey

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun