Bahan Bakar Berpuisi: Catatan tuk Mas Abdul

Harapan kita, karya itu menjadi jembatan seseorang menyeberangi pengertiannya atau mencapai makna yang dia butuhkan. Kita hanya menuliskan dengan ketulusan dan keberanian (berani sepi, ditolak atau dianggap sebelah mata)

BACA JUGA :

https://www-kompasiana-com.cdn.ampproject.org/v/s/www.kompasiana.com/amp/taufiqsentana9808/61430bd106310e720d3ab1e3/analisis-ringan-tiga-daya-dalam-puisi?amp_js_v=a6&_gsa=1&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D%3D#aoh=16330822490678&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&_tf=From%20%251%24s&share=https%3A%2F%2Fwww.kompasiana.com%2Ftaufiqsentana9808%2F61430bd106310e720d3ab1e3%2Fanalisis-ringan-tiga-daya-dalam-puisi

***

Salam akrab tuk Mas Abdul