Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Malam yang Jenuh

30 September 2021   22:52 Diperbarui: 30 September 2021   22:56 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malam yang Jenuh

udara lembab
dalam pengap dusta
aku terus saja
mengeja peristiwa peristiwa
yang dianggap gila,
malam menyisip segala ratap
baik yang diakui atau tidak

udara masih lembab
mungkin akan selalu lembab,
hingga akhirnya memuai,
sesuai tekanan suhu.
dusta dusta menjalar
dari berita berita seharian
dusta menjadi meja meja
dusta menjadi kertas kerja
dusta menjadi simponi manja, sebab terbiasa.

malam merayap
menyergap, senyap perlahan,
menyelimuti mimpi mimpi.
kesadaran telah DigenggamNya
di sebalik itu, alam bawah sadar mengikat peristiwa peristiwa yang menjenuhkan tadi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun