Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Awan Awan Harapan

30 September 2021   14:45 Diperbarui: 30 September 2021   14:50 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Awan-awan Harapan

Aku melihat awan awan
aku melihat harapan harapan
namun dalam pertimbangan,
sebab, beberapa kaum
di kurun yang belakang
pernah harcur disebab awan
(menjadi hujan yang berat)

Aku melihat awan awan
aku melihat harapan harapan
di mata petani kopi dan kakau
di mata orang orang rantau
di mata mata anak yang polos

Aku menyisir awan awan
melukis harapan harapan
menjentik hujan hujan

Aku menguap,
menjadi awan
menjadi hujan
menjadi mata air
menjadi anak sungai
yang menjalar ke laut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun