Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Novel "Aceh 2025" Karya Thayeb Lhoh Angen

27 September 2021   12:19 Diperbarui: 27 September 2021   12:26 513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok.pri.tampilan depan Novel Aceh 2025

Novel Aceh 2025 Thayeb Loh Angen

Mungkin belum ada tokoh novel kita yang menggarap visi daerahnya sebagaimana yang dideskripsikan oleh seorang budayawan dan novelis asal Aceh. Inilah yang membedakan karakter dan visi masyarakat Aceh secara historikal dan kultural. Penulis novel ini termasuk mantan GAM, yang mengambil jalan pena sebagai perjuangan, tidak lewat mimbar politik dan birokrasi.
Berikut ulasannya:

RINGKASAN:

Keadaan Aceh sekitar tahun 2025 Masehi (1446 Hijriah) yang sudah maju dan lebih beradab. Bandar (kota) besar di Aceh ada 6 yang dibangun menurut jarak antar wilayah. pusat negara-kota tidak lagi di Banda Aceh tetapi di bagian Lhokseumawe. utara Aceh.

Kota dan negara yang menjadi tempat (setting) di dalam cerita:
Aceh, Male (Maladewa), Venesia (Italia), Istanbul (Turki), Silicon Valley dan New York (Amerika Serikat), Hadramaut (Yaman), Mumbay/Bombay (India).

PERISTIWA BESAR di dalam cerita: Revolusi pada 2020 di Banda Aceh
yang memicu pergerakan dan perbaikan sistem sosial. awal gerakan ini sudah dilakukan jauh hari sebelumnya.

TOKOH Utama: Tuanku Ben Suren dan Cut Benti Surenia.

TEKNOLOGI di dalam cerita yang dibuat (diproduksi) di Aceh:

Pesawat kecil untuk anak-anak tanpa bahan bakar yang bisa terbang setakat lewat pucuk kelapa tertinggi, mesin pemecah badai (angin laknat),
Jembatan antara Banda Aceh - Sabang - Pulo Aceh,
Kereta rel listrik - jalan tanpa hambatan (tol) dengan tiga lajur, yakni dari Banda Aceh - Lhokseumawe - Medan / dari Banda Aceh - Meulaboh/Nagan - Barus/Singkil / Lhokseumawe - Takengon - Meulaboh/Nagan, dan lain-lain.

ADAT DAN KEBIASAAN:
yang paling menonjol adalah tradisi belajar, pertanian dan perdagangan. termasuk produksi seni dan kreasi lainnya. Peneraman hukum Islam juga menjadi poin yang bersanding demgan pemerintahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun