Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Cara Istriku Menyiasati Limbah Dapur

25 September 2021   21:42 Diperbarui: 25 September 2021   22:20 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gaya Istriku Menyiasati Limbah Dapur

Walaupun istriku tipe istri modern
namun sangat detil dengan dapur. Saking detilnya, kompor  kami punya tisu khusus. ada bunga gantung di dekat wastafel. ada gunting untuk membuka sabun saset saat mencuci di mesin. Ada jeruk nipis asli di wadah pencuci piring, pelengkap sabun cairnya.

Yah,walaupun dapur kami hampir selalu tak bisa rapi, dengan ragam alasannya, terutama alasan anak anak, dan alasan si ayah, aku yang tidak biasa tertib. Akibatnya, aku akan menertibkan dapur bersama anak anak, dan istriku istirahat di sofa atau cek WA.

Bicara dapur tentu bicara pengolahan, produksi, racikan, kegembiraan, dan sisanya, limbah. Limbah apa saja, sebagai hasil akhir dari proses tadi.

Perhatian kita terhadap limbah ini bisa mengurangi dampak negatif bagi lingkungan dan memengaruhi kualitas hidup keseharian kita juga, serta yang terpenting, perilaku kita terhadap lingkungan sebagai acuan bagi nilai" hidup yang diambil oleh anak anak kemudian hari.

Di forum yang kecil ini, ada beberapa gaya dan pendekatan istriku dalam menyiasati limbah dapur.

Pertama, untuk limbah dari batang/kulit sayuran yang akan dimasak dan jenis rempah, seperti kulit bawang, potongan sisa tomat, jeruk dll,  biasa kami kumpulkan di satu wadah, kami endapkan di tempat khusus beberapa hari sehingga bisa digunakan jadi pupuk tanaman yang di halaman rumah.

Kedua, limbah cucian beras
Sebelum ditanak, bekas cucian itu kami siramkan pada tanaman juga, kadang untuk tanaman bunga dan pohon pisang di belakang rumah. Idealnya, limbah bekas cucian pakaian juga bisa disiasati dengan mengolahnya menjadi siraman halaman saat berdebu, atau disiramkan di jalan depan rumah saat cuaca panas. (ini belum rutin kami lakukan karena butuh seperangkat mekanisme agar sisa cucian tadi automatis terbuang sesuai maksud, bukan sekadar ke parit/selokan).

Ketiga, sisa makanan
Secara praktis sisa makanan ini kami jadikan sebagai makanan ayam di belakang rumah, saat belum ada piaraan ayam, kami sajikan untuk kucing liar yang sesekali mampir bermain di halaman belakang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun