Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Impresionisme Sepucuk Ilalang

24 September 2021   10:26 Diperbarui: 24 September 2021   10:59 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Impresionisme Sepucuk Ilalang

Sepucuk ilalang segera mengering
lintasan waktu dan peristiwa
membuatnya usang
ladang ladang basah
telah menjadi kawah kawah tambang
sepi-sunyi mengacam
pucuk pucuk ilalang.

Tangan tangan perkasa
yang dihiasi besi tak memahami
liukan tari daun daun ilalang
dan melupakan kebersamaan antarmereka:
daun daunnya berdekatan rapat
pertumbuhannya yang cepat
memelihara tanah jadi padat
longsor terhambat
tumpahan hujan terserap.
dan rimpangnyapun jadi obat.sedang di lain tempat, daundainnya menjadi atap.

Lupakan:sisi daunnya yang tajam:
Sepucuk ilalang menyimpan
keindahan yang sederhana
walau ia jauh dari jangkauan.
malainya yang halus menenteramkan dan bunga bunganya yang menawan
dapat disimpan jadi hiasan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun