Malam dihinggapi rindu yang tebal
hasrat dan kesal bergemetaran
menjadi ayat yang belum berkesidahan
walau tak menjadi hitam bayangan.
Rindu menumpuk di pundak
tebal dan bisu
malam terbius.
pagi rebah di penantian.
sore yang tenteram
orang orang ke tepian.
Malam dicabik rindu
tajam dan dalam
risau risau mencekam
mata diam
angin diam
malam menitipkan bisik
lirih perlahan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!