Luka si dia pada sepi yang menancap
Merayapi dinding harap,
terperangkap pengap dan ratap.
Luka bunga pada rapuh tangkai
Luka bulan pada kolam yang hitam
Luka pagi pada doa yang kuncup
Luka rumah pada ramah yang katup
Luka jalan pada sangsi tiada sampai
Luka hidup pada pedoman yang redup
Luka bumi pada elit yang abai
Luka sungai pada limbah sial
Luka awan pada asap bergumpal
Luka hutan pada tangan kapital
Luka kota pada sibuk amuk
Luka desa pada perawan yang dirasuk.
Luka kamu pada apa?
Luka Malna pada kata
Luka Tardji pada mabuk dan kapak
Luka Chairil pada nisan dan radang
Luka Jokpin pada ritus yang serius
Luka Hamzah pada rindu
Luka Hamka pada rezim pongah
Luka Sapardi pada sepi abadi
Luka padaku jadi jurnal jurnal
Menggenangi kanal kanal peristiwa
Yang telah kusebutkan semuanya.