Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Meja Kerja Afrizal Malna

12 September 2021   20:05 Diperbarui: 12 September 2021   20:34 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Meja Kerja Afrizal Malna

Sepintas 1//


Afrizal Malna yang dilahirkan di Jakarta, 7 Juni 1957 merupakan penyair dan esais yang mempunyai ciri khas tersendiri dalam sastra Indonesia. Sudah banyak karyanya yang diterbitkan, antara lain antologi puisi Abad yang Berlari (1984), Yang Berdiam dalam Mikropon (1990), Arsitektur Hujan (1995), Kalung dari Teman (1999), dan Dalam Rahim Ibuku Tak Ada Anjing (2002).

Sepintas 2//


 Kegelisahan dalam pencarian jati diri Malna banyak dituangkan dalam Abad yang Berlari, sedangkan dalam Yang Berdiam dalam Mikropon, ia semakin kokoh memantapkan diri dengan meluaskan tema puisinya pada tema sosial politik dan filsafat.Sumber:Sastra Indonesia.com.

Meja Kerja 1


dada...
ia membolak balik logika kata
sifat sifat benda
ia lekatkan suka suka
pada ruang dan waktu
yang ia bangun sendiri
dada...


Di meja kerjanya ada rempah rempah
dari dapur ibu kita.
ada juga kota kota modern
yang canggung, gelisah, sepi
terburu buru, sibuk. dan tentu saja
ada hotel hotel,nomor nomor penanda
dan lambang geometri serta ruang sempit kepribadian paradoks dan absurd.

Meja Kerja 2

yang pasti di atasnya ada mesin penghancur dokumen.
arsip arsip lama jadi mencekam.
kata kata melompat dari kamus
menciumi batu batu
menata kembali tata bahasa
menjadikan bahasa bagai  ruang teater serbaguna. peristiwa peristiwa postmodernisme, iklan iklan dan minuman kaleng berlarian
dan lalu lalang di laci kerjanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun