Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Angin Musim Panas Memuncaki Ubun-Ubun

10 September 2021   14:45 Diperbarui: 10 September 2021   14:47 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok.syaiful.selatan merapi.Jogja.2021

Angin Musim Panas
Memuncaki Ubun Ubun

Beberapa telah hilang
diselip bayang. tiadalah menawar
sedu dan sedan.
Ada beberapa telah hilang
di kepingan waktu, keluh-kesal
tiadalah menyusul.
Beberapa lainnya telah disapu
angin musim panas, tiada membekas,
kecuali yang dijejak akar jati.
....... :
Bayang jadi kenang
di laci usang. waktu yang lewat
jadi gurat -harap tak berbentuk.
Angin musim panas
telah memuncaki ubun ubun,
aku menanti pecahan hujan
di balik pintu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun