Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Berpikirlah Sederhana!

21 Agustus 2021   17:41 Diperbarui: 21 Agustus 2021   17:42 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi.dok.NN.2019

Berfikirlah Sederhana!

Setelah mengolah gagasan dan abstraksi sana sini, teringat  kembali pesan beberapa guru kita dulu. Berfikirlah sederhana!

Nasihat itu disampaikan seiring dengan prinsip kesederhaan yang menjadi pijakan warga sekolah. Maksud berfikir sederhana dan menyederhanakan pikiran, bukanlah meniadakan perencanaan, mimpi, gairah dan cita cita.

Tapi sederhanakan! Lihatlah batasan diri dan lingkup sekitar. Bila sudah beraktifitas secara intelek, cobalah beralih ke kegiatan fisik.

Sistem tubuh kita akan ikut harmoni bila kita dapat menyederhanakan pikiran. Arogansi, pemaksaan kehendak, dominasi, otoriter, juga hasad-dengki akan hilang dari sikap diri.

Karena, sederhana itu semakna dengan simpel, memudahkan. Atau mengambil sikap yang sepadan dalam setiap hal sesuai porsinya. Sehingga tidak ada stress yang berat, tidak ada pergulatan pribadi yang melemahkan mental.

Salah satu langkah dalam berfikir sederhana adalah dengan melatih fokus agar stabil dan terkonsentrasi. Sebab, inilah dasar penting untuk mendisiplinkan pikiran agar tidak melompat lompat sembarangan(habis energi). 

Misal, bila kita sedang makan, maka nikmatilah makan itu, terimalah situasi makan itu, pikirkan dan bicarakan seputar kehidupan di meja makan: kebersamaan, keriangan, kesyukuran dan kesiapan untuk beralih ke aktifitas lain.

Penutup: upaya kita dalam menyederhanakan pikiran bisa dimulai juga dari mengelola kesibukan jempol dan mata kita di HP pintar. Kemampuan kita mengendalikannya adalah langkah penyederhaan pikiran. Kitapun bisa berfikir optimal dan fokus pada kegiatan efektif untuk mencapai tujuan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun