Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kosmologi Puisi

21 Agustus 2021   03:30 Diperbarui: 21 Agustus 2021   03:52 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sepi sunyi dampak Pandemi.Dok.fb.NN

Kosmologi Puisi


Pada mula
Kun
dan Bayan
di ayat Rahman.

Setelah Adam
mengenal nama nama benda
kita mewarisi segala rupa
dan cakra. Dosa Adam termaafkan
Rindunya singgah di Arafah.
Disini kita mewarisi titah
dalam kemakmuran bumi.

Biarkan puisi jadi celahnya
setitik poros
dalam semesta harmoni
di lingkaran tasbihNya,
tiada sepi dan sunyi
hanya penerimaan:
atau ingin meniru Musa
hingga tersungkur di Sinai?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun