Tak terbayangkan dulu, tahun 85
engkau membebaskan tanah pedalaman Lau Bakeri Medan untuk lahan pendidikan, tanah sunyi dan asing.
Agar anak anak  Sumatera, tak susah lagi pergi ke Jawa, Gontor, untuk menimba ilmu. Ini bukan persaingan, tapi ketulusan untuk menunaikan kebaikan utama: memberi jalan bagi penuntut ilmu.
Berdirilah lembaga itu, pesantren Darul Arafah, sesuai namanya, ia tempat bertemunya semua orang (suku) dan semacam rumah pengetahuan sebagai dasar pijakan menempuh kehidupan.
Di sana diajar pemahaman ilmu, keterampilan, latihan, kepemimpinan dan semangat hidup sebagai perjuangan.
Itulah yang engkau berikan kepada kami, bukan muridmu memang, tapi kami bangga menyebutmu Opung, Ayahanda kami. Engkau telah membuka berpintu pintu kebaikan bagi setia orang, dan lembagamu itu telah mencahayai zaman di usia 36 tahun berdiri.
Dan engkau kembali ke hadirat ilahi setelah semua kemuliaan engkau tunaikan, TEPAT di hari engkau mendirikan pesantren itu, dan engkau namai asrama pertamanya dengan 17 Agustus.
Itulah takdir ketulusanmu
kini santrimu telah mencapai tiga ribuan
dengan tanah 300 hektar.
semoga arus kebaikan dari niat tulusmu
terus melebar dan melebarkan pintu surgamu.Aamiin.
note:
Dedikasi untuk pendiri pesantren Darul Arafah H Amrullah Naga Lubis Alm
wafat 17 Agustus 2021