Pagi selalu hadir dari kejauhan malam yang penuh rahasia. Rahasia diantara harap,laknat dan takut.
Pagi menjalar ke ujung kaki seorang lelaki. Yang kakinya putih dan jernih seperti kaca.
Pagi terus merambat ke ujung ubun si lelaki.
Lelaki itu menikmati embun pada daun, sambil ia perhatikan burung burung kecil bekejaran di pohonan rendah dekat kolam rumahnya.
Lelaki itu mendekap pagi seperti ia mendekap ibunya. Pagi telah menjadi awal cintanya pada keindahan hidup.
Keidahan pagi telah ia petik di tepian laut
Atau ia petik dari  curamnya tebing di kaki bukit.
Sedang bukit bukit itu dikelilingi ragam tumbuhan liar, dan sebagian lagi dimiliki para petani.
Di ujung siang, si lelaki menyangka bahwa pagi akan terus menyertai. Dan pagipun beranjak tanpa menoleh.