Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Instalasi Sajak dan Monolog Warung Kopi

31 Juli 2021   13:50 Diperbarui: 31 Juli 2021   14:49 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Instalasi Sajak

Ia tak bisa melompat.
singgah di tikungan maut
dan meraba suara jam
sebelum senja berpaut.
Kata kata itu hanya merambat,
bahkan sampai
ke pundak
yang penuh asam laktat:
antara tuah dan serapah.

Monolog di Warung Kopi

Ini mungkin bukan monolog penting.
Tapi  warung kopi  adalah tempat yang paling jujur dalam realitas kita. Seakan tanpa batasan, waktu dan usia, tergantung kondisi. Tergantung niat kita
ingin berbuat apa.

Di warung kopi, kita bisa membahas apa saja. Kebaikan dan keburukan seperti asap dan kabut.

Ingin tahu keadaan satu kaum, datanglah ke warung warung dan simak yang mereka bincangkan. Atau bandingkan dengan tempat ibadahnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun