Tentang Hati yang Patah-Sunyi:
Dengan apa hatimu tertawan?
jejak kisah membekas di hadapan kita
bahwa pencarian raja raja dan si jelata
hanya merona pada kesenangan.
Kesenangan benda benda
hanyalah bayangan.
Dan fantasi liar adalah pengintai
yang berbisik di celah dada.
Hati yang Patah telah luluh oleh keduanya. Bagaimana memungutnya kembali, Atau engkau bisa meminta hati  yang baru?
Tentu itu tidak mudah
kecuali hati yang masih membekas cahya. Hati yang masih menyimpan
setitik nur. Darinya terbit kembali mahabbah, iradah dan ridha.
Lalu ketaatan menjadi batangnya
dan keindahan adalah tangkai tangkainya, sedang kebenaran adalah bunganya.
Kini, adakah hati yang patah itu?
dimanakah ia?
Ia tetap ada, di hati hati orang kecil yang lemah, orang yang sakit dan mereka yang dikucilkan.
Temuilah hati yang patah itu
Sapa dan duduklah bersama mereka.
Taufik sentana
Peminat sastra sufistik