Mengutip kata mutiara yang disampaikan oleh Gus Baha' Bahwa, "harapan dan keinginan ini seharusnya sejalan. Ya sejalan dengan betapa besar usaha yang kamu lakukan dalam mewujudkannya".
Sebagaimana termaktub dalam Al Qur'an surat Ar-Rad:11 yang berbunyi, berikut :
Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia (Allah SWT)." (QS. Ar-Ra'd: 11)
Sangat jelas sekali bahwa Allah SWT tidak akan merubah nasib suatu kaum atau seseorang yang tidak mau berusaha memperbaiki dirinya. Terlebih lagi bagi manusia yang hanya menitipkan harapan kepada Allah SWT tanpa disertai keinginan dengan bekerja keras untuk mencapainya.Â
Seperti yang disampaikan oleh Gus Baha' dalam pengajiannya, "apabila kita memiliki harapan dan keinginan harus sejalan dengan besarnya usaha yang kita lakukan dalam mewujudkan atau mencapainya.Â
Misalnya, "manusia yang hanya berdoa, tidak ada sedikitpun usaha yang dilakukan mustahil bisa terwujud, meskipun semuanya atas kehendak Allah SWT. Tapi sudah sangat jelas dijelaskan dalam ayat tersebut bahwa Allah SWT akan merubah seorang hamba-Nya, apabila hamba-Nya mau berusaha (ikhtiar) sebisa mungkin dan setelah itu tinggal berdoa atau bertawakal kepada Allah SWT.
Kemudian misalnya, ada seorang anak yang memiliki harapan dan keinginan menjadi ahli Agama atau ahli bidang lain. Tentunya tidak mungkin ia mampu menguasai ilmu Agama atau ilmu lain tanpa melalui proses belajar kepada seorang guru. Artinya bahwa siapapun yang ingin menjadikan dirinya sebagai sesuatu apapun itu harus ada usaha keras untuk mewujudkan atau mencapainya. Jadi tidak ada jalan pintas atau instan bisa diperoleh seseorang tanpa belajar.Â
Mudah-mudahan artikel ini bisa memberikan manfaat bagi penulis dan juga kepada seluruh pembaca. Kurang lebihnya mohon maaf apabila ada kekurangan dan kehilafan. Terimakasih.