Mohon tunggu...
Taufiq Akbar
Taufiq Akbar Mohon Tunggu... Profesional/Mahasiswa -

silent yang receh

Selanjutnya

Tutup

Bola

Juara Liga Champion, dan Efek Instan Pelatih Baru

29 Mei 2016   20:34 Diperbarui: 29 Mei 2016   22:04 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kemenangan Real Madrid atas Atletico Madrid dalam laga final UEFA Liga Champion, semakin mengokohkan posisi Real Madrid sebagai tim pemilik juara kasta tertinggi di Eropa dengan 11 piala. Serta menegaskan musim perdana yang menggembirakan bagi Zinadine Zidane. Namun ada hal yang menarik pada 5 juara Liga Champion terakhir. 4 Diantara 5 tim tersebut dilatih oleh pelatih debutan, Chelsea, Real Madrid, dan Barcelona.

Sepakbola modern memang tidak bisa dilepaskan dari aspek bisnis. Bagaiaman perubahan Liga Inggris dalam 10 tahun terakhir menjadi liga terkaya di dunia, transfer pemain dengan harga yang tidak masuk akal, serta semakin banyaknya tim-tim kaya baru diseluruh penjuru dunia, bahkan tim di Liga Cina pun mampu membeli pemain-pemain kelas dunia dari tim Eropa dengan gaji yang mahal. Para investor dan sponsor berharap banyak kepada tim yang mereka sokong untuk dapat menghasilkan keuntungan yang besar untuk mereka, dan cara yang utama adalah dengan menjuarai turnamen bergengsi. Untuk tim-tim Eropa tentu saja Liga Champion menjadi tujuan utama.  Bisa kita ingat bagaimana dunia dihebohkan dengan pembelian Chelsea oleh Abramovich dengan dana tak terbatasnya, kemudian disusul Manchester City dan PSG. Dana besar dikeluarkan untuk membeli pemain dan pelatih baru.

Namun ternyata menjuarai Liga Champion tidak semudah menghambur-hamburkan uang yang besar. Chelsea sejak dibeli Abramovich tahun 2003/2004 telah berkali-kali membeli pemain kelas dunia dan berganti-ganti pelatih yang berkualitas, namun hampir 10 tahun Abramovich menunggu untuk bisa menjuarai Liga Champion dengan dinahkodai oleh pelatih debutan atau lebih tepat sebagai Caretaker, Roberto Di Matteo. Dua musim setelahnya Real Madrid yang sangat bernafsu untuk mengakhiri puasa trofi Liga Champion pun akhirnya menjuarai turnamen tersebut dengan pelatih baru mereka Carlo Ancelotti.  Setahun setelahnya, rival terbesar mereka Barcelona setelah melewati periode buruk pasca ditinggalkan Pep Guardiola akhirnya bisa menguasai Eropa dengan pelatih debutan mereka Luis Enrique. Dan yang terbaru, setelah pemeceatan Rafael Benitez dalam musim berjalan, Real Madrid yang dikomandoi oleh legenda mereka Zinedine Zidane  mampu mencapai status Undecima mereka.

Efek intstan dari pelatih-pelatih baru tersebut ternyata kebanyakan tidak berjalan baik pada musim kedua pada beberapa pelatih. Roberto Di MAtteo yang dipecat pada pertengahan musim keduanya karena performa yang tidk memuaskan di kompetisi local dan Eropa, Carlo Ancelotti secara kontroversial dipecat pada akhir musim kedua karena gagal meraih satu pun gelar pada musim keduanya yang disapu bersih oleh rival mereka Barcelona, padahal secara performa musim kedua Ancelotti tidaklah buruk. Luis Enrique masih bisa bernafas lega setelah mereka hanya gagal di kompetisi Eropa namun bisa menyapu bersih gelar di kompetisi lokal pada musim keduanya. Menarik kita saksikan, bagaiaman nasib Zidane pada musim keduanya sebagai pelatih Real Madrid, apakah mampu mempertahankan kejayaan yang dicapainya pada musim pertama, ataukan hanya sekedar “One Hit Wonder” belaka. Apalagi tim-tim Eropa lainnya mulai berbenah dengan pelatih baru. Manchester City dengan Pep Guardiola, Manchester United dengan Jos Mourinho, Chelsea dengan Antonio Conte, serta Bayern Munchen dengan Carlo Ancelotti.

Apakah efek instan pelatih baru akan kembali berlanjut musim depan ?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun