Mohon tunggu...
Taufiq Agung Nugroho
Taufiq Agung Nugroho Mohon Tunggu... Asisten Peneliti

Seorang bapak-bapak berkumis pada umumnya yang kebetulan berprofesi sebagai Asisten Peneliti lepas di beberapa lembaga penelitian. Selain itu saya juga mengelola dan aktif menulis di blog mbahcarik.id

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Jangan Sampai Komite Sekolah Cuma Jadi

22 Mei 2025   18:57 Diperbarui: 23 Mei 2025   08:52 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi fungsi komite sekolah (Sumber: Leonardo)

"Komite sekolah bukan sekadar tukang pungut atau tukang stempel—saatnya ubah mereka jadi agen perubahan nyata di dunia pendidikan!"

Pernah enggak sih kamu denger istilah komite sekolah? Pasti sering, dong. Tapi, kalau ditanya, "Apa sih tugasnya komite sekolah itu?", sebagian besar dari kita mungkin cuma bisa jawab, "Ya, itu yang ngurusin sumbangan sekolah, kan?" Atau mungkin, "Itu yang tanda tangan di laporan dana-dana sekolah." Duh, jangan-jangan cuma jadi "stempel" doang, ya? Padahal, kalau kita mau flashback sedikit, peran komite sekolah itu jauh lebih dalam dan krusial dari sekadar urusan 'uang'.

Sebagai opini saya, selama ini, komite sekolah ini sering banget jadi entitas yang salah dipahami atau bahkan salah dimanfaatkan. Kita cuma melihatnya sebagai jembatan buat "iuran" atau "pungutan" tanpa pernah benar-benar menggali potensinya yang luar biasa. Padahal, di tengah isu-isu pendidikan yang lagi hectic banget akhir-akhir ini, komite sekolah ini bisa jadi pahlawan tak terduga lho! Bukan cuma pahlawan di balik layar, tapi yang benar-benar bisa bikin perubahan nyata.

Nah, lewat tulisan ini, saya mau ajak kamu buat ngupas tuntas, kenapa sih komite sekolah itu sebenarnya sepenting itu? Terus, gimana sih biar komite sekolah enggak cuma jadi "tukang pungut" atau "tukang stempel" doang, tapi beneran bisa jadi agen perubahan yang bikin pendidikan anak-anak kita makin maju? Siap-siap, karena ini bakal jadi pembahasan yang bikin kamu manggut-manggut dan mungkin mikir, "Oh, iya juga ya!"

Komite Sekolah, Bukan Cuma "Tukang Pungut" Kok! Pahami Dulu Fungsi Dasarnya, Yuk!

Sebelum kita ngomongin inovasi dan masalah, kita samakan dulu persepsi kita soal apa itu komite sekolah. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 75 Tahun 2016 tentang Komite Sekolah, dijelaskan lho kalau komite sekolah itu punya empat fungsi utama yang keren banget:

  • Pemberi pertimbangan (advisory agency): Mereka ini yang ngasih masukan, saran, atau pertimbangan ke sekolah terkait kebijakan dan program pendidikan. Jadi, sekolah enggak jalan sendirian bikin keputusan, ada "konsultan" dari masyarakat dan orang tua.
  • Pendukung (supporting agency): Nah, ini dia nih yang paling sering diidentifikasi. Komite ini yang ngumpulin dukungan, baik berupa finansial (uang), pemikiran, maupun tenaga, buat ningkatin kualitas pelayanan pendidikan. Tapi ingat, ini bukan cuma soal duit, ya!
  • Pengontrol (controlling agency): Mereka juga bertugas ngawasin pelayanan pendidikan di sekolah biar sesuai standar dan tujuan. Ini penting banget biar enggak ada penyimpangan atau kualitas yang menurun.
  • Mediator (mediating agency): Komite ini juga jadi jembatan komunikasi antara sekolah dengan masyarakat. Ibaratnya, kalau ada apa-apa, komite bisa jadi penengah yang baik.

Poinnya, komite sekolah itu adalah mitra strategis sekolah. Mereka punya peran kunci dalam partisipasi masyarakat di dunia pendidikan. Jadi, kalau cuma soal ngumpulin sumbangan, itu cuma satu dari empat fungsi, bahkan bukan fungsi utamanya. Kalau kita cuma melihat komite sekolah dari satu sisi ini, kita sudah rugi besar, karena potensi kolaborasi yang bisa dibangun jadi terhambat.

Kenapa Komite Sekolah Makin Penting di Era Sekarang?

Nah, sekarang coba deh kita lihat kondisi pendidikan di Indonesia akhir-akhir ini. Banyak banget kan isu yang lagi hot? Dari soal kekerasan, kualitas belajar, sampai urusan biaya. Semua ini bikin kita, sebagai orang tua dan masyarakat, jadi gelisah. Di sinilah peran komite sekolah itu jadi makin relevan dan mendesak. Kenapa? Karena mereka bisa jadi garda terdepan buat menghadapi masalah-masalah ini.

Sekolah Sebagai Arena Aman, Atau Arena Kekerasan?

Coba deh kita jujur. Berapa kali kita denger berita soal kekerasan di sekolah? Mulai dari bullying fisik, verbal, bahkan kekerasan seksual yang bikin hati miris. Ini jadi isu yang sangat serius. Kasus kekerasan di lingkungan sekolah masih jadi catatan kritis hingga 2024, bahkan lembaga seperti YLBHI juga terus menyoroti perlunya pemerintah serius menuntaskan masalah krusial ini.

Hal ini bukan cuma tugas sekolah atau guru, lho. Komite sekolah, sebagai representasi orang tua, bisa jadi mata dan telinga di lingkungan sekolah. Mereka bisa ikut ngawasin, bikin program pencegahan, bahkan jadi support system buat korban. Penting banget kan, memastikan anak-anak kita merasa aman di sekolah?

Literasi dan Numerasi Anak Kita, Sudah OK Belum, Sih?

Pernah dengar kalau kemampuan literasi dan numerasi anak-anak Indonesia masih jadi pekerjaan rumah yang besar? Masalah literasi dan numerasi adalah salah satu tantangan pendidikan yang dihadapi Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun