"Mau investasi emas tapi bingung pilih fisik atau digital? Yuk, cari tahu plus-minusnya supaya kamu bisa tidur lebih nyenyak tanpa waswas!"
Kalau bicara soal investasi, rasanya orang Indonesia tuh udah akrab banget sama emas. Dari zaman nenek kita sampai sekarang, emas selalu jadi 'andalan'. Mau harga naik-turun, emas tetap dilirik. Alasannya sederhana: kelihatan, berkilau, dan katanya, "nggak akan pernah bohong". Tapi, zaman sekarang, investasi emas itu nggak cuma beli gelang atau batangan aja. Ada juga yang namanya emas digital.
Nah, pertanyaannya, kalau mau investasi emas hari gini, mending pilih emas fisik atau emas digital, ya?
Biar makin kalem dan paham sebelum ambil keputusan, yuk kita bahas pelan-pelan.
Apa Bedanya Emas Fisik dan Emas Digital?
Sebelum bahas plus-minus, kita kenalan dulu, ya.
Emas Fisik:
Ini emas yang benar-benar bisa kamu pegang. Bentuknya bisa batangan (kayak Antam, UBS) atau perhiasan. Disimpan di rumah, brankas, atau safe deposit box.
Emas Digital:
Ini emas yang kamu beli lewat aplikasi atau platform online. Misal lewat Tokopedia Emas, Pegadaian Digital, atau aplikasi Bareksa. Kamu punya saldo emas di sistem, bisa dijual atau dicetak jadi fisik kalau mau.
Dilansir dari Kompas.com, investasi emas digital makin populer karena aksesnya yang mudah dan modal awal yang kecil.
Plus-Minus Emas Fisik
Kelebihan Emas Fisik
1. Bisa Dilihat dan Dipegang Langsung
Mau bukti? Pegang aja! Rasanya beda antara "punya" di aplikasi sama yang ada di tangan.
2. Dianggap Lebih Aman (Kalau Disimpan Baik-Baik)
Kalau disimpan di tempat aman, emas fisik cenderung stabil. Mengacu pada laporan CNBC Indonesia, emas batangan Antam misalnya, selalu punya sertifikat resmi dan gampang dijual kembali.