Mohon tunggu...
Taufiq Rahman
Taufiq Rahman Mohon Tunggu... Administrasi - profesional

Menyukai sunyi dan estetika masa lalu | Pecinta Kopi | mantan engineer dan titik titik...

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Derita Menjadi Orang yang "Bukan Siapa-siapa"

26 September 2020   17:28 Diperbarui: 29 September 2020   03:55 2333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi orang yang dianggap biasa-biasa saja. (sumber: phototechno via kompas.com)

***

sumber ilustrasi: 123rf.com
sumber ilustrasi: 123rf.com
Di suatu waktu, beberapa tahun silam, saya pernah bertemu dengan salah satu direktur perusahaan solar power panel dari luar negeri. Usai saya mendengarkan paparannya tentang teknologi solar power panel termasuk sistem dan prosesnya.

Ditemani secangkir kopi dan kue, kami berdua secara tak sengaja terlibat dalam obrolan sangat menarik: tentang cara mudah memeroleh duit. "Kalau bapak memiliki informasi ada gas power plant yang mau dijual, tolong beritahu kami. Kami siap membeli," terang tamu kami itu.

Pada awalnya, saya tak terlalu paham maksud dan makna ucapan tamu saya itu. Tetapi, beberapa saat kemudian, saya pun merasa ngeh. Sang tamu ternyata sedang berbicara tentang MTN atau Mediun Term Note (saya sebut saja sebagai MTN), yang beberapa bulan kemudian saya baru tahu wujud MTN itu seperti apa.  

MTN adalah selembar kertas yang ditandatangani dan diberikan stempel (oleh perusahaan yang meminjam uang). Di selembar kertas itu si peminjam cukup menulis: Dengan ini kami berhutang ..... Utang akan kami bayar pada ..... Dengan bunga....

Selembar kertas itu lantas diserahkan kepada perusahaan sekuritas yang kita percayai atau pialang, dan jika semua urusan mulus, kita akan memeroleh dana yang kita butuhkan. "Begitu mudahnya!" (saya sengaja memberinya tanda kutip agar Anda tidak mendebatnya).

MTN adalah sesuatu yang tak terpikirkan oleh saya pada 20 tahun yang lalu.

Mungkin Anda ingin tahu mengapa saya merasa perlu menceritakan tentang MTN dan apa hubungannya dengan tema tulisan saya? Ah, ya, maaf, saya lupa memberitahu. 

Hubungan antara cerita MTN dan tema tulisan adalah pesan: lihatlah, ketika kita sudah menjadi "siapa" sebegitu mudahnya kita memeroleh uang. Inilah yang saya sebut sebagai "diskriminasi kelas dan akses finansial"!

Derita menjadi orang yang "bukan siapa-siapa" yang ke-sepuluh: tidak kenal siapa-siapa, tidak tahu apa-apa, kehilangan privilese, sehingga membuat akses keuangan sangat terbatasi.   

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun