Mohon tunggu...
Taufiq Rahman
Taufiq Rahman Mohon Tunggu... Administrasi - profesional

Menyukai sunyi dan estetika masa lalu | Pecinta Kopi | mantan engineer dan titik titik...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

"L' Altra Par", Media Sosial, dan Hilangnya Koeksistensi sebagai Manusia

18 Februari 2020   10:40 Diperbarui: 19 Februari 2020   23:55 1046
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi menghindari kebisingan media sosial. (sumber: myella via kompas.com)

Setiap hari, di lift, di kedai, di ruang rapat dan di mana-mana, saya kerap memperhatikan orang-orang yang selalu sibuk dengan hape mereka. Baru berbicara sejenak, jari jemari kembali dialihkan ke layar kecil seukuran 4 inchi itu.

Apakah demikian hidup ini? Apakah benar ekosistem sosial berkonvergensi dalam interaksi linimasa yang sesak?

"Aku tak suka menyibukkan diri dengan melakukan editing foto, menulis caption, dan terus-menerus membuka smartphone sekedar untuk melihat apakah ada respon dari pengguna media sosial atas status yang saya tulis? Berapa yang me-like, yang me-retweet, atau apakah follower saya bertambah atau tidak?" kata Frans memberi nasehat, suatu kali.

Interaksi sosial kini berubah menjadi kerumunan yang diformati dalam gelembung-gelembung percakapan yang menyulut-nyulut emosi, yang nyinyir dan sangat provokatif.

Tetapi, selain yang nyinyir, kadang-kadang, saya tetap bisa menjumpai yang mau menegur dengan sapaan yang hangat dan canda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun