Mohon tunggu...
Taufiq Rahman
Taufiq Rahman Mohon Tunggu... Administrasi - profesional

Menyukai sunyi dan estetika masa lalu | Pecinta Kopi | mantan engineer dan titik titik...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mbelgedes

4 Maret 2019   20:07 Diperbarui: 4 Maret 2019   20:18 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Aktifitas mengobrol dan berdiskusi di warung kopi, termasuk warung kelas pinggiran, hampir selalu membuat saya merasa kangen. Duduk suk-sukan di kursi kayu sederhana sembari menghirup aroma kopi sedang diseduh atau bumbu mie rebus membuat suasana menjadi begitu egaliter.

Cerita hidup milik tukang ojek, buruh tani, pegawai pabrik sampai cerita tentang hutang piutang bisa menjadi sekumpulan kisah menarik sekaligus (kadang-kadang) menjadi inspirasi untuk tulisan-tulisan saya.

Tak hanya sekedar cerita, di warung-warung kopi itu (apalagi warung pinggiran), saya juga bisa menemukan wajah sosial sebuah masyarakat yang sebenarnya. Yang disajikan tanpa bedak atau polesan gincu.

Malah, di sana pula, saya (kadang-kadang) juga bisa menemukan forum diskusi yang "humanis" dan tanpa settingan. Pelbagai isu politik aktual yang terjadi di tanah air kadang-kadang bisa saya temukan dalam kemasan sangat menarik: bahasa sederhana, khas, tidak bertele-tele dan apa adanya. Dan, tentu saja, tidak dalam framing-framing yang tak lazim.   

Seperti cerita minggu kemarin, saat kami mengobrol tentang politik aktual yang terjadi. Di kampung kang Kandar.

Tentang isu negara bubar.

Awalnya, saya sama sekali tidak mengira jika isu negara bubar yang pernah menjadi perbincangan hangat di Jakarta beberapa waktu lalu rupanya sampai juga di kampungnya kang Kandar, kampung yang sunyi karena jauh dari hiruk pikuk ibu kota.  

Sambil menyeruput kopi hitam kental, kang Kandar tampak sangat antusias mendengarkan pelbagai cerita tentang politik dari kang Hadi yang berprofesi sebagai tukang ojek. Yang lain juga tampak asyik mendengarkan.

"Benarkah negara akan bubar jika Joko Widodo terpilih menjadi Presiden, kang?" tanya kang Kandar kepada kang Hadi.

Kang Hadi diam.

Saya juga diam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun