Mohon tunggu...
Taufiq Rahman
Taufiq Rahman Mohon Tunggu... Administrasi - profesional

Menyukai sunyi dan estetika masa lalu | Pecinta Kopi | mantan engineer dan titik titik...

Selanjutnya

Tutup

Politik

Apakah Kaki Erdogan akan Setangguh Xi Jinping?

13 Agustus 2018   17:43 Diperbarui: 13 Agustus 2018   18:06 614
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar foto; bbc

BAGI saya, terus menyimak dan membaca kelanjutan drama perang ekonomi ala Trump itu, sangat lah menarik.

Untuk itu, paling tidak, satu berita tentang perang itu saya baca. Setiap hari. Agar saya bisa terus tahu kelanjutannya.

Jumat (10/8/2018), saya kaget membaca berita tentang anjloknya mata uang Lira hingga 18 persen dalam hanya beberapa hari saja. Itu adalah penurunan nilai Lira terbesar sejak 2001. Sepanjang tahun ini saja, Lira sudah jatuh sebesar 40 persen. Jatuhnya Lira ini, seperti ditulis beberapa sumber, adalah yang terendah setelah Presiden Trump mengumumkan akan menghukum Turki dengan menaikkan tarif impor 20 persen alumunium dan 50 persen baja.

Situasi jatuhnya mata uang Lira ini, menurut Erdogan, disebabkan oleh adanya skenario untuk menjatuhkan negerinya. "Apa penyebab dari semua masalah ini? Tidak ada alasan ekonomi. Ini namanya menjalankan operasi melawan Turki," ujar Erdogan.

Untuk tidak membuat Lira semakin jatuh, beberapa hari lalu, Presiden Erdogan, meminta agar rakyat Turki menjual emas dan mata uang dollar Amerika Serikat.

Turki sedang berusaha untuk sembuh. Namun, kata Trump, Turki sedang di ambang krisis.

"Lira anjlok dengan sangat cepat dan dollar kita menguat. Hubungan kita dengan Turki tidak baik saat ini," kata Trump.

Apakah jatuhnya Lira itu ada kaitannya dengan tuduhan Trump bahwa Erdogan sengaja memenjarakan Andrew Brunson, seorang pastor? Seperti banyak diketahui, Trump memang menuduh Erdogan memenjara pastor itu dengan sengaja.

Trump meminta Andrew dibebaskan, tetapi Erdogan menolak. Ia sangat yakin, Andrew Brunson menjadi mata-mata dan percobaan kudeta militer 2016 yang gagal itu dikoordinir oleh seorang ulama yang sekarang berlindung di Amerika Serikat.

Trump kemudian mengamcam Turki, termasuk mengatakan akan mengancam siapapun yang berdagang dengan Iran, maka mereka tidak akan dapat berbisnis dengan AS. Namun, di tengah ancaman itu, Turki menyatakan tetap akan melanjutkan hubungan ekonomi dengan Iran.  

Akibat jatuhnya Lira itu, banyak kalangan menjadi was-was dengan masa depan Turki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun