Mohon tunggu...
Taufiq Rahman
Taufiq Rahman Mohon Tunggu... Administrasi - profesional

Menyukai sunyi dan estetika masa lalu | Pecinta Kopi | mantan engineer dan titik titik...

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menyingkap Makna di Balik Bertaburnya Bintang di Kabinet Kerja Jilid 3

18 Januari 2018   10:45 Diperbarui: 20 Januari 2018   20:02 1142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Reshuffle kabinet jilid 3 akhirnya dilaksanakan kemarin oleh Jokowi.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) kemarin melantik Sekjen Golkar demisioner Idrus Marham menjadi Menteri Sosial. Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Moeldoko juga dilantik menjadi Kepala Staf Presiden dan Agum Gumelar sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).

Selain Moeldoko, sudah ada Jenderal (Purn) Wiranto di posisi Menko Polhukam, Jenderal (Purn) Luhut Panjaitan serta Menhan Jenderal (Purn) Ryamizard Ryacudu. Ada Jenderal (Purn) Try Sutrisno di Unit Kerja Presiden-Pembinaan Ideologi Pancasila.

Di samping Idrus dan Moeldoko, ada Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsdya Yuyu Sutisna, yang juga akan dilantik Jokowi menjadi KSAU, menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto, yang kini menjabat Panglima TNI.

Lewat reshuffle kabinet jilid 3, Presiden Joko Widodo menambah jumlah kursi di kabinetnya untuk anggota partai koalisi Pemerintah. Idrus Marham adalah kader partai Golkar, dan Moeldoko adalah kader partai Hanura.

Meski Teten Masduki berupaya menepis anggapan bahwa reshuffle jilid 3 ini tidak bertujuan untuk membentuk tim sukses menjelang agenda 2019, tetapi jika kita melihat formasi kabinet kerja jilid 3 ini, anggapan tersebut tak bisa lantas disalahkan.

"Kehadiran Idrus di Kabinet Kerja jilid 3 dipandang akan membantu menaikkan elektabilitas Jokowi di Pilpres 2019," kata pengamat politik seperti dikutip oleh beberapa media.

Anggapan banyak orang yang mengatakan bahwa Golkar adalah partai paling seksi setelah PDIP tentu tidak bisa disanggah. Menguasai 14 persen kursi di DPR adalah kekuatannya dan ia masih memiliki basis masa untuk menggalang perolehan suara. Harus diakui bahwa partai Golkar sudah sangat lama menjadi fondasi bangunan politik nasional. Maka, merangkulnya menjadi sahabat, sudah pasti akan membuat mulus target 2019.

Dijadikannya jenderal Moeldoko menjadi Kepala Staf Presiden, selain bertujuan untuk  memetakan sistem pertanian dan menjadi wakil dari para petani seluruh Indonesia, juga bisa menjadi pertanda adanya upaya Jokowi untuk menguatkan barisan. Jenderal Moeldoko adalah Ketua Himpunan Kelompok Tani Indonesia yang disebut-sebut banyak orang mempunyai jaringan sangat kuat.

Sosok Moeldoko dikenal mumpuni menjabat di eksekutif. Rekam jejak saat menjabat Panglima TNI menujukkan ia adalah sosok yang tegas, sosok disiplin dan sosok yang tidak kanan mau kiri juga mau.

Tim sudah terbentuk dan tampak sudah kuat, siap menjemput 2019. Terlebih, panglima TNI yang sekarang tampak sedang 'merangkul' Polri, dan berhasil. Ini menjadi penanda bahwa aparat sedang kuat-kuatnya dan bakal tidak mudah diadu. Dengan demikian, Pemerintah tidak perlu kuatir lagi bakal ada pernyataan-pernyataan dari elit TNI dan Polri yang meresahkan dan berpotensi menimbulkan riak baru dan benturan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun