Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Bendera Turki dan Warung Maroko di Kamakura

23 Agustus 2016   23:39 Diperbarui: 24 Agustus 2016   00:29 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Selepas mengagumi keindahan Daibutsu atau The Great Buddha of Kamakura ,perut terasa mulai berontak untuk diisi.  Untungnya dalam perjalanan dari Stasiun Hasse menuju Kotoku-in tadi,sempat dilirik sebuah restoran kecil yang memajang merek halal.

img-5683-57bc783d82afbd5b24e9c7c5.png
img-5683-57bc783d82afbd5b24e9c7c5.png
 Kebab Kamakura Halal Food Turkish Ice Cream Spanduk berwarna merah dengan tulisan warna putih mejeng dengan manis di atas resto mini.  Barangkali ingin mengikuti pola bendera Turki yang juga berdasarkan warna merah dengan bulan sabit dan bintang warna putih. resto mini atau mungkin lebih tepat disebut kedai atauWarung Kamakura ini memang mungil.

Hanya ada dua meja kecil yang masing - masing dikeliling empat kursi. Di dekat dapur terdapat gambar seorang lelaki berpakaian koki warna putih dengan peci warna hitam memegang pisau besar sedang mengiris potongan kebab dari gulungan daging. Di atasnya tertulis nama resto 'kebab Kamakura' 

img-5682-57bc79d6b37e61271b189c3e.png
img-5682-57bc79d6b37e61271b189c3e.png
"Assalamu'alaikum" , demikian yang empunya resto menyapa kami dengan ramah.  Seorang priaberusia enam puluh tahunan namun masih tampak gagah mempersilahkan kami duduk sambilbertanya dari mana asal kami. Tentunya Indonesia atau Malaysia menjadi tebakan utama.   Menu di restoran ini dipamerkan dikaca selain ada di buku menu. Ada kebab bento berupa potongan ayam bakar dengan sedikit sayuran dan nasi putih hangat yang lezat . Ada juga kebab dengan potongan roti berbentuk hot dog. Harganya juga cukup murah untuk ukuran Jepang sekitar 650 yen untuk bento . 

img-5681-57bc7a0587afbd4609bc4ed9.jpg
img-5681-57bc7a0587afbd4609bc4ed9.jpg
"In Japan we have to maintain water temperature at 9 degrees C"  jelas bapak penjual tadi ketika saya meminta air mineral yg tidak dingin.  Jadi kalau ingin yang tidak  dingin tetap harus beli yang dari kulkas kemudian didiamkan sekitar 10 atau 15 menit .  Lelaki tua  tadi kemudian menyiapkan makanan yang dipesan dan dibantu istrinya , seorang wanita yang juga berusia sekitar 60 tahunan. 

"There is no mosque or prayer room here in Kamakura" jawab pemilik restoran tadi ketika kami bertanya dimana masjid di sekitar sini. Namun pria ini menawarkan kamar pribadinya yang ada di lantai atas sebagai tempat sholat . 

img-5687-57bc7a41a823bdbf245a9196.png
img-5687-57bc7a41a823bdbf245a9196.png
 Selesai makan , saya segera wudhu di kamar mandi dan naik ke kamar atas melalui tangga kayu yang sempit . Kamar di atas sekilas terlihat sederhana . Ada beberapa perabotan sederhana , meja kerja dengan komputer. Di bagian dalam ada sebuah rak kecildengan kursi kantor dan juga kipas angin kecil di atasnya . Kamar ini berjendela kaca cukup besar yang ditutup dengan garden sederhana. 

Lantainya dilapisi beberapa lembar karpet sederhana dalam berbagai corak dan warna . Ada lagi sebuah air con portabel dan dipojok ruangan ada sebuah bendera Turki . Sementara di dinding terdapat beberapa gantungan pakaian lengkap dengan mantel yang  tergantung . Sebuah Al Quran juga tergelak diatas karpet .

img-5680-57bc7a75a723bd0c5bb1c101.png
img-5680-57bc7a75a723bd0c5bb1c101.png
Selesai sholat , saya kembali ke ruang bawah dan melanjutkan bercakap-cakap dengan pemilik restoran. Dia menawarkan Turkish Ice Cream yang memiliki nama khas yaitu "dondurma". Ice cream ini halal dan  sudah mendapat sertifikat halal dari Naha atau Nippon Asia Halal Association , tambahnya lagi sambil menjelaskan ice cream di luar sana banyak yang memakai zat pewarna yg tidak halal .

img-5685-57bc7aeba823bdbf245a919b.png
img-5685-57bc7aeba823bdbf245a919b.png
Akhirnya diceritakan bahwa dia sesungguhnya bukan berasal dari Turki melainkan dari sebuah kota kecil dekat Fez di Maroko. Namanya Mohammed Albarnossi seperti yang ditulisnya dengan tinta merah di sebuah brosur tentang resto halal di kawasan Yokohama dan Kamakura dimana kebab Kamakura juga terdaftar. 

Mohammed berkisah bahwa dia datang pertama kali ke Jepang pada tahun 1982 dan usianya sekarang sudah 69 tahun..  Sambil sesekali melayani pembeli dalam berbagai bahasa baik Jepang ,Inggris, dan Mandarin,  pria ini bercerita bahwa sekarang dia sudah  menjadi WNJ alias warga negara Jepang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun