Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Belajarlah Kung Fu Sampai ke Buenos Aires!

28 Mei 2012   13:09 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:40 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_184171" align="alignnone" width="640" caption="Pintu Gerbang China Town"][/caption]

Buenos Aires adalah ibukota “Republica Argentina”yang juga merupakan salah satu metropolis terbesar di benua Amerika bagianSelatan yang lebih kondang dengan sebutanmesra Amerika Latin. Hanya kota Sao Paolo di Brazil yang boleh dikatakan lebih besar dan banyak penduduknya dibandingkan kota yang terletak di tepi Rio del Plata ini.

Pengembaraan pertama saya di kota ini adalah mencari “Pueblo de Chino” dimana kita akan lebih mudah menemukan makanan yang lebh sesuai dengan lidah Asia.Asyiknya, di kota ini, sejak tahun 1913, sudah terdapat angkutan masal diyang disebut dengan “Subte”, yang merupakan kependekan Sub Terraneo alias“bawah tanah”. Ongkosnya pun cukup ekonomis, yaitu jauh dekat hanya2.50 Peso Argentina .

[caption id="attachment_184172" align="alignnone" width="360" caption="Subte Juramentos"]

13382102551822300793
13382102551822300793
[/caption]

Setelah keluar dari stasiun Juramentos yang berada di Linea atau jalur D, saya pun mulai bertanya kepada serang pramuniaga toko dimana letak China Town ini.Dengan bahasa Spanyol sang penjaga toko menjelaskan bahwa saya harus belok ke kanan di perapatan pertama dan kemudian berjalan beberapa blok sampai ketemu sebuah plaza. Setelah itu menyebrangi jalan dan jalur kereta api, maka kita akan tiba di kawasan yang kita cari.

Sesuai dengan anjurannya setelah perempatan pertama saya pun belok kanan dan menyusuri Avenida Juramentos. Ternyata cukup banyak pemandangan yang saya nikmati dalam perjalanan sekitar 10 atau 15 menit ini.

Pemandangan pertama yang kita lihat adalah sebuah plaza atau lapangan yang disebuat Plaza “Joaquin Sanchez”.Di dekat tempat ini terdapat sebuah bangunan besar mirip gereja yang bentuknya bahkan serupa dengan Gereja Portugis yang ada di dekat stasiun Gambir di Jakarta. Di kawasan ini juga terdapat lapak-lapak kaki lima yang menjual segala macam barang, baik keperluan sehari-hari atau pun pernak-pernik yang menarilk.

[caption id="attachment_184173" align="alignnone" width="640" caption="Korps Musik"]

13382103161404171505
13382103161404171505
[/caption]

Di lapangan ini juga kebetulan sedang ada semacam promosi untuk masuk menjadi taruna di Angkatan Bersenjata Argentina.Sebuah group marching band sedang menyanyikan lagu-lagu mars dengan nada yang riang. Saya pun sempat menikmati lagu lagu ini sambil melihat-lihat beberapa kios bertenda putih.

Salah satu kios ternyata menjual miniatur tentara yang terbuat dari logam dan sangatkhas Argentina. Dia juga membagikan sebuah brosur mengenai acara peringatan ulang tahun pecahnya perang Malvinas memperebutkan Kepulauan Malvinas yang oleh Inggris disebut Falkland Islands. Perang ini terjadi pada pertengahan tahun 1982 dan begitu terkenal sampai ke Indonesia sehingga nama Malvinas pun dijadikan nama salah satu makan favorit di Indonesia.

[caption id="attachment_184174" align="alignnone" width="640" caption="Museo Historico Sarmineto"]

13382103561285721147
13382103561285721147
[/caption]

Kami terus berjalan dan di sebelah kiri kebetulan melihat sebuah bus bertingkat yang atasnya terbuka dan ternyata merupakan bus wisata keliling kota Buneos Aires yang sering juga disingkat BA ini. Tidak jauh dari tempat ini terdapat sebuah gedung tua yang ternyata sebuah museum yang namanya Museo Historico Sarmiento.

Akhirnya kami pun bertemu lagi dengan sebuah plaza yang kali ini berupa lapangan rumput dengan pohon-pohon yang rindang. Banyak sekali pasangan tua dan muda yang sedang duduk santai di plaza atau taman ini. Setelah menyebrang jalan tampak sebuah terminal bus yang namanya Belgrano. Dan tepat di belakangnya terdapat sebuah stasiun kereta api yang mirip dengan stasiun komuter Jabotabek, namanya pun sama yaitu Belgrano.

13382104421757365291
13382104421757365291

Setelah melewati rel kereta api, barulah kami melihat pintu gerbang khas Cina dengan tiga buah aksara Cina yang mungkin artinya adalah Kampung Cina.Di sepanjang jalan ini, suasananya memang khas Cina dengan banyaknya toko dan restoran Cina. Penjualnya pun kebanyakan etnis Cina yang sudah lama tinggaldi Argentina an kebanyakan mahir berbahasa Spanyol. Selain itu nama toko dan restoranpun sangat khas seperti Casa China yang artinya Rumah Cina, Tienda de Fengshui yang artinya Toko Fengshui. Rumah makan pun meniliki nama yang khas seperti Restorante La Gran Muralla China atau Tembok Besar Cina.

[caption id="attachment_184176" align="alignnone" width="360" caption="kung fu"]

1338210477912057918
1338210477912057918
[/caption]

Yang paling menarik adalah di kawasan ini, di sebuah papan pengumuman ada sebuah iklan tempel mengenai les atau kursus kungfu yang diadakan dipersimpangan jalanBelgrano dan Florida Oeste. Wah , kalau saja saya tinggal lama di Buenos Aires, boleh juga belajar kung fu disini!

Setelah puas berjalan-jalan dan menikmati makan siang di Pueblo de Chino ini, saya pun kembali berjalan kaki ke stasiun Subte Juramento untuk menuju ke pusat kota Buenos Aires. Di dalam kereta yang kebetulan tidak terlalu ramai ini saya pun merenung akan diaspora etnis Cina yang bahkan harus menyebrang paling tidak dua samudra untuk sampai ke negriDiego Maradona dan petenis cantik Gabriela Sabatini ini.

Suatu hari minggu yang menyenangkan di Buenos Aires!

Foto: Koleksi Pribadi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun