Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen , penulis buku “1001 Masjid di 5 Benua” dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Maundy Money, Tradisi Inggris yang Tidak Lekang oleh Waktu

15 April 2025   17:03 Diperbarui: 15 April 2025   17:03 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perayaan Maundy Thursday: Coin identifikasi 

Maundy Thursday tahun 2025 akan jatuh pada hari Kamis, 17 April 2025 .

Di Indonesia perayaan ini dikenal dengan nama Kamis Putih dan dirayakan oleh umat Katolik dan sebagian Kristen Protestan. Semuanya masih dalam rangkaian Semana Santa menjelang Paskah.
Konon, Kamis Putih ini memperingati Perjamuan Terakhir yang dilakukan oleh Yesus Kristus bersama para murid-Nya sebelum penyaliban.

Nah kali ini saya tidak akan membahas sisi religius perayaan ini, namun lebih ke dari sudut pandang Numismatik atau orang orang yang hobi mengumpulkan mata uang.
Dalam tradisi Kerajaan Inggris, pada hari ini, raja atau ratu membagikan "Maundy Money" kepada warga lanjut usia yang telah memberikan kontribusi berarti bagi komunitas dan gereja .

Uang 1-4 Penny : Coin Identifer 
Uang 1-4 Penny : Coin Identifer 

Setiap tahun menjelang Paskah, tepatnya di hari Kamis Putih, ada satu tradisi kerajaan Inggris yang cukup unik dan sarat makna: pembagian Maundy Money. Meski namanya terdengar asing bagi banyak orang di luar Inggris, tradisi ini sudah berlangsung selama berabad-abad dan masih bertahan hingga kini, bahkan di zaman modern yang serba digital ini.

Maundy Money bisa diartikan sebagai uang khusus yang diberikan oleh raja atau ratu kepada rakyat biasa, tepat di hari Kamis Putih---hari yang dalam tradisi Kristen memperingati Perjamuan Terakhir antara Yesus dan murid-murid-Nya. Tradisi ini berakar pada semangat pelayanan dan kerendahan hati. Bahkan, dulunya, raja atau ratu akan membasuh kaki para penerima hadiah, mengikuti teladan Yesus yang membasuh kaki para murid. Tapi, tentu saja, bagian itu sudah tidak dilakukan lagi hari ini.

Maundy Money: Coin identifiwr
Maundy Money: Coin identifiwr

Meskipun begitu, esensi dari Maundy Money tetap hidup. Penerimanya bukan bangsawan atau pejabat tinggi, melainkan orang-orang biasa yang telah memberikan kontribusi nyata bagi komunitasnya, baik lewat pelayanan di gereja, kegiatan sosial, maupun perbuatan baik yang dilakukan tanpa pamrih. Itu sebabnya, tradisi ini juga menjadi bentuk penghargaan dari kerajaan kepada masyarakat akar rumput yang kadang luput dari sorotan.

Sejak masa pemerintahan Raja Henry IV, jumlah penerima Maundy Money ditentukan oleh usia raja atau ratu yang berkuasa. Jadi misalnya, saat Ratu Elizabeth II berusia 94 tahun, maka akan ada 94 pria dan 94 wanita yang menerima hadiah tersebut. Ratu Elizabeth bahkan menggandakan tradisi ini dengan memberikan hadiah kepada satu pria dan satu wanita untuk setiap tahun usianya. Totalnya jadi 188 orang. Semua penerima dipilih secara khusus dan mewakili berbagai daerah di Inggris.

Kalau kita melihat ke belakang, Maundy Money dulunya bukan hanya uang. Di masa Ratu Elizabeth I, misalnya, selain uang, rakyat juga menerima kain, ikan, roti, dan anggur. Bahkan secara tradisional, seorang ratu akan memberikan gaun pribadinya sebagai bagian dari hadiah. Tapi Elizabeth I pernah memutuskan untuk memberi uang saja agar tidak menimbulkan konflik---mungkin karena tidak ingin rakyat berebut siapa yang akan mendapat gaun kerajaannya.
Maundy Money seperti yang kita kenal sekarang mulai terbentuk di era Raja Charles II, sekitar tahun 1662. Pada masa itu, ia membagikan koin perak dalam denominasi empat peni, tiga peni, dua peni, dan satu peni. Keempat koin ini kemudian menjadi satu set standar dalam pembagian Maundy Money. Yang menarik, koin-koin ini dicetak khusus dan tidak dipakai untuk transaksi sehari-hari. Nilainya mungkin kecil, tapi nilai simbolis dan sejarahnya sangat besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun