Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen , penulis buku “1001 Masjid di 5 Benua” dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Di Tokyo, Mau Makan Martabak Harus Pesan Satu Hari sebelumnya

2 April 2025   12:52 Diperbarui: 2 April 2025   13:12 652
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tokyo selalu punya daya tarik tersendiri, baik bagi wisatawan maupun mereka yang tinggal di Jepang. Kota yang tidak pernah tidur ini menawarkan berbagai pengalaman menarik, salah satunya adalah kuliner. Bagi yang rindu cita rasa Indonesia, Cinta Jawa Cafe di Shibuya adalah tempat yang wajib dikunjungi.

Perjalanan saya kali ini dimulai dari Fukuoka, sebuah kota di selatan Jepang yang terkenal dengan ramen tonkotsu-nya. Namun, saya justru dalam perjalanan menuju Tokyo, bukan untuk menikmati kuliner lokal, melainkan untuk mencicipi makanan khas Indonesia di Cinta Jawa Cafe.

Bandara Haneda : dokpri 
Bandara Haneda : dokpri 

Kami terbang dari Bandara Fukuoka menuju Haneda, pilihan yang lebih nyaman dibandingkan Narita karena lebih dekat ke pusat kota Tokyo. Penerbangan ini hanya memakan waktu sekitar satu jam setengah. Karena menggunakan maskapai domestik, bagasi saya cepat keluar, dan saya segera melangkah ke area kedatangan Terminal 1, tempat saya dijemput oleh keponakan yang sudah tinggal di Tokyo selama beberapa tahun.

Cinta Jawa Shibuya: dokpri
Cinta Jawa Shibuya: dokpri

"Karena sudah malam, lebih baik kta makan dulu di Shibuyw, baru ke hotel," ujar sang keponakan. Dia menyarankan mampir ke sebuah resto makanan Indonesia. Pilihan yang langsung saya setujui mengingat sudah lebih seminggu selalu makan kuliner Jepang selama di pulau Kyusyu.

Dari Haneda, opsi transportasi terbaik menuju Shibuya adalah dengan kereta. Kami naik Keikyu Line menuju Shinagawa, kemudian berganti ke JR Yamanote Line yang langsung menuju Stasiun Shibuya. Perjalanan ini cukup nyaman, dan dalam waktu kurang lebih 40 menit, kami tiba di Shibuya---pusat hiruk-pikuk kehidupan Tokyo yang dipenuhi lampu-lampu neon, layar raksasa, serta lautan manusia yang terus bergerak.

Begitu keluar dari stasiun, udara malam Tokyo terasa sejuk. Meski sudah hampir pukul 9 malam, suasana di Shibuya masih ramai. Kami memutuskan untuk tidak berjalan kaki karena ingin segera sampai di restoran, jadi pilihan terbaik adalah menggunakan taksi online. Tarifnya cukup terjangkau, kurang dari 1.000 yen, mengingat jaraknya tidak terlalu jauh.

Setelah sekitar 10 menit perjalanan dengan taksi, kami tiba di Cinta Jawa Cafe. Restoran ini terletak di sebuah area yang tidak terlalu ramai, memberikan kesan eksklusif meskipun tetap mudah diakses. Dari luar, desainnya sederhana, namun begitu masuk, suasana khas Indonesia langsung terasa.

Dekor resto: dokpri 
Dekor resto: dokpri 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun