Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen , penulis buku “1001 Masjid di 5 Benua” dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Wisata Sejarah Jalan Jalan Sore di Masjid Nabawi

9 Maret 2025   23:45 Diperbarui: 9 Maret 2025   23:45 674
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sore sudah mulai menjelang di Madinah. Sehabis sholat ashar di Masjid Nabawi, kami berkumpul di pintu 326 dan kemudian berjalan kaki menyusuri pelataran Masjid. Bagian dalamnya sangat cantik karena dihiasi deretan payung elektronik yang sedang berkembang, melindungi jemaah dari sengatan mentari.  

Ddk ddk : dokpri 
Ddk ddk : dokpri 

Kami berjalan di bagian luar pelataran yang tidak kalah ramainya.Di lantai terhampar deretan karpet warna merah dan ada orang yang duduk di tengah dikelilingi jemaah atau pendengar. Apakah itu adalah rombongan travel umroh yang sedang mendengarkan penjelasan pemandu atau muthowidnya?  

Karpet merah : dokpri 
Karpet merah : dokpri 

Melihat pakaian yang dipakai bisa dibedakan antara  kelompok travel umroh atau bisa  kajian ilmu yang memang sering diadakan di masjid ini.

Kami melihat di bagian sisi kanan pelataran, ustaz Yudie menjelaskan bahwa di sini adalah lokasi Taman Saqifah Bani Saidah.  Taman ini merupakan salah satu situs bersejarah yang penting di Madinah dan memiliki nilai sejarah yang sangat besar dalam Islam karena menjadi lokasi pertemuan para sahabat setelah wafatnya Nabi Muhammad untuk membahas siapa yang akan menjadi pemimpin umat Islam.

Apa Itu Saqifah Bani Saidah?

Saqifah dalam bahasa Arab berarti tempat terbuka yang memiliki atap, semacam balai pertemuan atau paviliun. Bani Saidah adalah salah satu suku dari kaum Anshar (penduduk asli Madinah) yang memiliki tempat pertemuan ini sebagai bagian dari komunitas mereka.

Lokasi ini dulunya adalah sebuah taman rindang yang digunakan oleh Bani Saidah untuk berkumpul, berdiskusi, dan bermusyawarah.
"Saat ini, tempat ini sedang direnovasi dan sudah beberapa bulan berlangsung." Tambah usta Yudie sambil terus menjelaskan sejarah taman ini.

Peristiwa Besar di Saqifah Bani Saidah
1. Wafatnya Nabi Muhammad dan Krisis Kepemimpinan
Ketika Nabi Muhammad wafat pada 12 Rabiul Awal tahun 11 H (632 M), umat Islam mengalami duka mendalam. Namun, setelah itu muncul pertanyaan besar: Siapa yang akan memimpin umat Islam setelah beliau?
Pada saat itu, kaum Anshar (penduduk asli Madinah) merasa bahwa mereka memiliki hak untuk memilih pemimpin, karena mereka telah banyak membantu perjuangan Islam sejak kedatangan Nabi ke Madinah. Oleh karena itu, mereka mengadakan pertemuan di Saqifah Bani Saidah untuk membahas calon pemimpin baru.
2. Pertemuan di Saqifah
Di Saqifah, para pemuka Anshar mengusulkan Sa'ad bin Ubadah, pemimpin suku Khazraj, sebagai calon khalifah. Namun, segera setelah itu, kabar pertemuan ini sampai ke telinga Abu Bakar As-Siddiq, Umar bin Khattab, dan Abu Ubaidah bin Jarrah. Mereka segera datang ke Saqifah untuk ikut dalam diskusi.
3. Abu Bakar Dipilih sebagai Khalifah
Dalam perdebatan yang terjadi, Abu Bakar menegaskan bahwa kepemimpinan Islam sebaiknya dipegang oleh suku Quraisy, karena mereka adalah keluarga Nabi dan memiliki pengaruh besar di kalangan umat Islam. Ia kemudian menyebut dua calon yang layak: Umar bin Khattab dan Abu Ubaidah bin Jarrah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun