Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen , penulis buku “1001 Masjid di 5 Benua” dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Khujand, St. Petersburg dari Tajikistan

6 Maret 2025   12:20 Diperbarui: 6 Maret 2025   13:48 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah mampir sejenak di kompleks mausoleum Sheikh Mushlihiddin, saya memutuskan sejenak kembali ke Panjshanbe Bazaar dan melihat-lihat pasar terbesar di Khujand yang juga konon tertua di Tajikistan.
Nama "Panjshanbe" sendiri berarti "Hari Kamis" dalam bahasa Tajik dan Persia, yang menunjukkan bahwa pasar ini dulunya berkembang dari pasar mingguan yang diadakan setiap hari Kamis.

Sejenak , saya mengamati bazaar ini dar luar. Bangunan utama pasar memiliki arsitektur khas era Soviet dengan kubah besar yang dihiasi motif geometris, mengingatkan pada desain bazaar tradisional Asia Tengah tetapi dengan sentuhan monumental Soviet.

Di dalam Panjshanbe Bazaar, pengunjung bisa menemukan berbagai barang dagangan lokal, mulai dari buah dan sayur segar, rempah-rempah, kacang-kacangan, daging, hingga roti tradisional Tajik (non). Suasana di dalam pasar selalu sibuk, dengan para pedagang yang ramah menawarkan barang dagangan mereka, sering kali dalam bahasa Tajik atau Rusia.

Pasar ini bukan hanya pusat perdagangan, tetapi juga tempat sosial bagi masyarakat lokal. Di sinilah warga bertemu, berbincang, dan bernegosiasi, menjadikannya jantung kehidupan kota Khujand selama berabad-abad.

Mengunjungi Panjshanbe Bazaar adalah pengalaman yang tak boleh dilewatkan bagi siapa pun yang ingin memahami budaya dan kehidupan sehari-hari di Tajikistan.  
Mengenang Para Pahlawan: Monumen Perang Dunia II di Khujand

Setelah sejenak melihat-lihat pasar, saya kembali berjalan menuju ke lapangan luas yang ada di depannya..

Salah satu sudut alun alun: dokpri
Salah satu sudut alun alun: dokpri

Di tengah alun-alun yang cantik  ini, sebuah monumen megah berdiri kokoh, menarik perhatian dengan reliefnya yang dramatis dan simbolisme sejarah yang kuat.

Tugu ini adalah Monumen Perang Dunia II atau Fallen Heroes Memorial, yang dibangun untuk menghormati warga Tajikistan yang gugur dalam perang melawan Nazi Jerman. Uni Soviet kehilangan jutaan nyawa dalam konflik tersebut, dan banyak pemuda dari Tajikistan yang dikirim ke garis depan. Monumen ini menjadi saksi bisu pengorbanan mereka. Konon selama perang dunia dar 1941 hingga 1945, ratusan ribu rakyat dan pemuda Tajik ikut berjuang melawan Nazi Jerman dan mengorbankan jiwa mereka untuk negeri Soviet.

Relief : dokpri 
Relief : dokpri 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun