Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen , penulis buku “1001 Masjid di 5 Benua” dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Pentingnya Menjaga Ritme di Bulan Puasa

5 Maret 2025   15:07 Diperbarui: 5 Maret 2025   15:07 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan Ramadan: ilustrasi AI

Puasa Jalan Terus, Produktivitas Tetap Stabil: Menjaga Ritme di Bulan Ramadhan

Bulan Ramadan adalah waktu yang istimewa bagi umat Muslim di seluruh dunia. Selain sebagai momen untuk meningkatkan ibadah, puasa juga menjadi tantangan tersendiri dalam menjaga produktivitas sehari-hari. Namun, bagi sebagian orang, puasa tidak mengubah ritme kerja atau aktivitas mereka secara signifikan. Saya termasuk salah satunya. Meski berpuasa, produktivitas saya tetap stabil, bahkan bisa dibilang tidak berubah sama sekali. Bagaimana saya melakukannya? Mari kita bahas lebih dalam.

Puasa dan Produktivitas: Dua Hal yang Bisa Berjalan Beriringan

Banyak orang menganggap bahwa puasa bisa mengurangi produktivitas karena tubuh tidak mendapatkan asupan makanan dan minuman selama kurang lebih 13-14 jam. Namun, sebenarnya, puasa justru bisa menjadi momentum untuk melatih disiplin dan fokus. Kuncinya adalah bagaimana kita mengatur waktu, energi, dan prioritas.

Bagi saya, puasa bukanlah penghalang untuk tetap produktif. Justru, puasa memberikan kesempatan untuk lebih introspektif dan fokus pada hal-hal yang benar-benar penting. Saya tetap menjalankan rutinitas harian seperti biasa, mulai dari menulis, mengajar, membimbing mahasiswa, hingga beraktivitas sosial di masjid. Semua ini saya lakukan tanpa merasa terbebani, karena saya telah menemukan pola yang tepat untuk menyeimbangkan antara ibadah, pekerjaan, dan istirahat.

Menulis di Kompasiana: Tetap Konsisten Menuangkan Ide

Sebagai penulis aktif di Kompasiana, menulis adalah bagian dari keseharian saya. Puasa tidak menghentikan saya dari menuangkan ide-ide melalui tulisan. Justru, di bulan Ramadhan, saya merasa lebih fokus karena suasana yang tenang dan damai. Menulis menjadi salah satu cara saya untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, dan refleksi selama bulan suci ini.

Saya biasanya menulis di pagi hari setelah sahur atau menjelang berbuka puasa. Waktu-waktu ini saya anggap sebagai "golden hours" karena pikiran masih segar dan suasana sekitar relatif tenang. Topik yang saya angkat pun sering kali berkaitan dengan Ramadhan, seperti tips produktif saat puasa, refleksi spiritual, atau artikel tentang pendidikan. Menulis di bulan Ramadhan juga menjadi sarana untuk berbagi inspirasi dan motivasi kepada pembaca.

Di bulan Ramadhan ini, saya merasa lebih termotivasi untuk menulis, terutama karena banyak hal yang ingin saya bagikan, mulai dari pengalaman umroh yang baru saja saya lakukan, perjalanan ke berbagai negara seperti Asia Tengah (Uzbekistan, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Tajikistan) dan Jepang, serta cerita-cerita Ramadan yang penuh makna.

Menulis di Kompasiana: Sarana Berbagi dan Menginspirasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun