Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen , penulis buku “1001 Masjid di 5 Benua” dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Mausoleum, Masjid dan Burung Dara di Khujand

4 Maret 2025   13:38 Diperbarui: 13 Maret 2025   14:13 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Burung dara dan mausoleum. (Dokumentasi Pribadi)

Setelah mampir sejenak di Istaravshan, perjalanan kami di bumi Tajikistan berlanjut ke kota terbesar kedua di negeri Emomali Rahmon, yaitu Khujand.

Ketika kendaraan berhenti di Panjshanbe Square, suasana langsung terasa begitu hidup. Alun-alun ini terletak tidak jauh dari Panjshanbe Bazaar, pasar tradisional terbesar dan tertua di kota ini. 

Nama "Panjshanbe" sendiri berarti "hari Kamis", menandakan bahwa pasar ini dulunya ramai pada hari Kamis, sebuah peninggalan dari tradisi perdagangan kuno di Asia Tengah. Tentunya kita masih ingat kata dushanbe sendiri berarti hari Senin dalam bahasa Tajik dan Farsi.

Sebelum menjelajahi lebih jauh, kami sempat mampir ke toilet di pasar. Untuk menuju ke sana lumayan melewati jalan ramai dengan orang dan berbagai jenis kendaraan. Untuk ke toilet saya harus membayar 2 Somoni. Selain toko dan gerai yang menjual bermacam barang dan produk, juga warung-warung kecil yang menjual berbagai makanan dan minuman. Juga ada pedagang kaki lima yang menjual buah segar, roti non Tajikistan yang besar dan bulat, serta berbagai jajanan khas.

Setelah puas berkeliling pasar, kami berjalan kaki ke arah Sheikh Muslihiddin Mausoleum, salah satu kompleks bersejarah paling penting di Khujand.

Menara. (Dokumentasi Pribadi)
Menara. (Dokumentasi Pribadi)

Kompleks ini terdiri dari beberapa bangunan utama, termasuk mausoleum Sheikh Muslihiddin, masjid Jami (masjid besar), madrasah, dan menara.

Saat tiba di halaman, kami langsung disambut oleh burung-burung merpati yang beterbangan bebas di sekitar kompleks. Pemandangan ini mengingatkan pada suasana masjid-masjid kuno di Asia Tengah. 

Kubah besar yang berdiri megah menjadi ciri khas bangunan ini, dengan warna biru dan ornamen khas Islam yang menghiasi bagian atasnya. Uniknya sore itu burung-burung merpati juga banyak hinggap di kubah masjid dan mausoleum.

Menuju Taxoratxona. (Dokumentasi Pribadi)
Menuju Taxoratxona. (Dokumentasi Pribadi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun