Berita Gembira, ke Saudi Bisa Visa on Arrival atau Gratis Visa Transit, Ini Syaratnya

Dalam beberapa tahun terakhir ini, perubahan besar telah terjadi di negeri Saudi Arabia. Negeri yang dulunya lumayan tertutup mulai membuka diri dengan mengizinkan wisatawan asing masuk ke sana.  Berbagai tempat wisata mulai dikemas dan secara perahan tapi pasti mulai membuka potensi besar yang dimiliki negara itu.

Selama puluhan tahun, Saudi Arabia hanya membuka diri bagi pengunjung yang ingin umrah atau haji, dan juga pekerja asing atau mereka yang datang untuk tujuan bisnisi. Kini tempat wisata seperti Madain Saleh mulai terbuka lebar untuk turis mancanegara, bahkan dari negara-negara non muslim sekali pun.

Baca juga: Kisah Zweimal Kaffe yang Tak Terlupakan dari Jerman Barat

Kelonggaran ini dimulai dengan memberikan visa turis yang bisa didapat melalui sistem elektronik atau E-Visa. Turis tidak usah lagi berkunjung ke kedutaan atau konsulat Saudi Arabia, tetapi cukup mengunjungi laman resmi pemerintah Saudi Arabia, membayar dan kemudian memperoleh visa secara elektronik untuk tujuan wisata. Dan bahkan kemudian kelonggaran ini pun diberikan buat mereka yang ingin melakukan ibadah umrah.

Langkah-langkah lebih terbuka juga terus dilakukan oleh pemerintah Arab Saudi sehingga berkunjung ke Saudi bagi kebanyakan wisatawan mancanegara akan semudah berkunjung ke negeri-ngeri yang sudah lebih liberal sebelumnya seperti Bahrain, Oman, Yordania dan juga Uni Emirat Arab.  Sekarang selain fasilitas E visa, Saudi juga sudah memberikan fasilitas Visa on Arrival bagi warga negara-negara tertentu.

Tentu saja  warga negara-negara GCC atau Gulf Cooperation Council, seperti  Bahrain, Oman, Qatar, Kuwait dan Uni Emirat Arab dapat berkunjung ke Saudi baik untuk wisata atau umrah dengan bebas melenggang alias tanpa visa, sama seperti warga negara Indonesia berkunjung ke berbagai negara ASEAN.  Namun ternyata fasilitas bebas visa ini juga berlaku bagi pemegang paspor diplomatik dari Perancis.

Selanjutnya ada berbagai negara yang warganya memperoleh kemudahan memperoleh Visa on Arrival yaitu kebanyakan dari negara-negara Uni Eropa seperti Jerman, Inggris, Belanda Spanyol, Swiss dan juga Rusia. Selain itu juga ada negara dari benua Amerika seperti Kanada dan Amerika Serikat, lalu Australia dan Selandia Baru. 

Baca juga: Mei, Bulan nan Indah Namun Mengandung Banyak Sejarah Kelam

Nah ternyata ada juga sedikit negara di Asia seperti Korea Selatan, Jepang, Singapura, Brunei, Malaysia, China (termasuk Taiwan, Hong Kong, dan Makau), serta Kazakhstan.  Sayang Indonesia tidak termasuk dalam daftar ini. 

Akan tetapi uniknya warga Indonesia pun bisa mendapatkan fasilitas Visa on Arrival jika menjadi permanen residen di UK, Amerika Serikat atau pun negara Uni Eropa.  Seandainya bukan permanen residen, warga Indonesia yang memunyai visa bisnis atau turis untuk Amerika Serikat, UK dan Schengen Countries juga bisa mendapatkan Visa on Arrival. Syaratnya adalah visa itu masih berlaku dan sudah pernah digunakan untuk berkunjung ke sana yang dibuktikan dengan cap di paspor.

Baca juga: Naik Bus Tingkat dan Mengintip Perut Bumi Stasiun MRT Thamrin

Bukan itu saja , selain Visa on Arrival, Saudi juga sekarang memberikan fasilitas visa transit selama 96 jam atau 4 hari yang bisa digunakan untuk sejenak mampir di Saudi. Asyiknya visa transit ini sama sekali gratis dan bisa digunakan juga untuk umrah.

Syaratnya adalah datang atau terbang ke Arab Saudi dengan menggunakan maskapai Saudia atau Flynas.  Mereka yang terbang dengan pesawat Garuda atau maskapai lainnya belum bisa memperoleh fasilitas visa transit gratis ini.   Dengan melakukan pembelian tiket Maskapai Saudia atau Flynas, maka pengunjung bisa mendapat visa transit serta gratis satu malam hotel.   Transit visa ini tentu saja berlaku bagi yang memesan tiket untuk pergi ke negara ketiga melalui Saudia. Misalnya saja kita mau terbang ke New York atau London, maka bisa memesan tiket Jakarta Jeddah New York atau London dengan naik pesawat Saudi Arabian Airlines.