Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pertunangan dalam Tiga Bahasa di Cempaka Putih

16 Januari 2023   10:17 Diperbarui: 16 Januari 2023   10:46 735
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siang itu, saya berkunjung ke Rumah Putih, sebuah rumah makan di Kawasan Cempaka Putih yang letaknya tidak jauh dari Rumah Sakit Islam di Jakarta Pusat.  Sesuai Namanya bangunan yang lumayan luas ini seluruhnya dicat warna putih.  

Sekilas bentuk arsitekturnya minimalis dengan nuansa kolonial dan lengkap dengan kanopi atau awning strip marun putih di depanya.  Di bagian atas sisi kanan bangunan ada tulisan "Rumah Putih, Poolside Restaurant."

Kolam Renang: Dokpri
Kolam Renang: Dokpri

Memasuki pintu yang di atas nya bertuliskan Rumah Putih, saya tiba di ruang tengah yang terbuka. Di sini ada sebuah kolam renang yang airnya biru jernih. Rupanya ini yang menjadi tema rumah makan ini. Namun tujuan saya kali ini adalah menghadiri jamuan makan siang sekaligus acara lamaran salah seorang kerabat. 

Dekorasi dinding dan tangga: Dokpri
Dekorasi dinding dan tangga: Dokpri

Kebetulan acara nya di adakan di sebuah ruangan atau aula yang ada tepat di sebelah kolam renang.   Di sampingnya ada tangga yang juga berwarna putih dengan hiasan bertuliskan Rumah putih dengan latar dedaunan yang tumbuh di dinding. Kontras antara warna hijau dan putih memberikan pemandnagan yang cantik.

"The Engagement of Awais & Sabitha," demikian tertulis dengan cantik berhiaskan bunga warna pink pada kaca bulat yang diletakkan manis di depan pintu masuk menuju aula.  Rupanya acara lamaran ini sekaligus menjadi acara pertunangan atau tukar cincin.

The engagement: Dokpri
The engagement: Dokpri

Di dalam ruangan sudah lumayan banyak undangan yang hadir. Mungkin sekitar 40-atau 50 orang saja. Sementara orang tua dan keluarga calon perempuan juga sudah hadir. Kami lagi menunggu kedatangan calon pria dan keluarganya.

Sambil menunggu ini, saya kemudian baru sadar bahwa calon pria bukan lelaki Indonesia, melainkan dari Pakistan yang kali ini akan datang bersama kedua orang tuanya.  Wah menariknya karena acara pertunangan ini ternyata melibatkan dua keluarga dari negeri yang berbeda. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun