Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Ada Kursi Raksasa dengan Kaki yang Patah di Depan Gedung PBB di Jenewa

10 Juni 2022   18:13 Diperbarui: 10 Juni 2022   18:42 1878
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Broken Chair di Gedung PBB | Dokpri

Jenewa atau Geneve dalam Bahasa Perancis dan Genf dalam Bahasa Jerman merupakan sebuah kota yang sangat indah di Swiss.  Ke sana lah saya pergi di akhir April di awal musim semi yang juga indah. Cuaca yang menyenangkan serta banyak bunga bermekaran di taman-taman di kota ini.

Sesampainya di hotel Crowne Plaza di dekat bandara Jeneva sebuah hadiah sudah menyambut, Hadiah Ulang Tahun berbentuk sepotong coklat dan anggur khas Perancis. Wah benar-benar mengasyikkan merayakan ulang tahun di jantung benua Eropa.   Tujuan saya kali ini memang berkunjung ke Swiss Air Centre yang juga berfungsi sebagai IATA Training Centre. Di sini saya akan tinggal sekitar satu minggu sebelum kembali ke tanah air.

Geneve merupakan kota yang terbesar kedua di Swiss setelah Zurich . Namun yang membedakannya adalah suasana nya. Kalau di Zurich saya terbiasa berbicara Bahasa Jerman, maka di Geneve ini saya harus berjuang untuk bisa menyuarakan kata-kata dalam Bahasa Perancis yang banyak bunyi sengau.  Walaupun saya mengerti kebanyakan petunjuk dan pengumuman namun mengucapkannya memang membutuhkan perjuangan ekstra.

Pagi itu saya naik bus menuju pusat kota dari hotel saya di kawasan Bandara.  Bus no 5 membawa saya ke pusat kota dalam waktu beberapa menit saja. Untuk membeli tiket, hanya perlu memasukkan beberapa koin Franc Swiss di vending machine, Uniknya bagi penduduk lokal yang sudah mempunyai tiket langganan, mereka hanya naik dan turun tanpa sama sekali perlu membeli tiket lagi. 

Di Geneve, seperti juga kebanyakan kota di Eropa, naik transportasi umum memang lebih banyak berdasarkan kejujuran semata. Sama sekali tidak ada pemeriksaan tiket.  Namun kalau kita kedapatan tidak mempunya tiket yang sah, bisa didenda sampai 60 Franc.

Tujuan saya kali ini hanya melihat-lihat pusat kota yang berada di tepi Danau Jeneva yang dalam bahasa Perancis disebut juga Lac Leman atau Danau Leman. Danau ini juga berfungsi menjadi perbatasan antara Swiss dan Perancis.   Keberadaan danau ini membuat Jenewa memiliki atmosfer yang lebih hangat dibandingkan kebanyakan kota di Swiss yang memiliki aroma pegunungan Alpen yang dingin membeku.

Kapal Pesiar di Danau Jenewa | Dokpri
Kapal Pesiar di Danau Jenewa | Dokpri

Suasana di tepian danau Jenewa sangat nyaman dan enak untuk berjalan kaki sambil bersantai. Di sini juga banyak diparkir perahu pesiar yang mewah.  Yacht mungkin nama yang lebih tepat.  

Taman-taman kota juga sangat indah dengan rumputnya yang hijau dan bunga-bunga yang segar. Ada yang warna merah, hijau, kuning ungu dan cokelat. Begitu sedap dan indah dipandang mata. Saya juga sempat duduk-duduk di tepi danau dengan latar belakang bendera Swiss, yaitu palang putih dengan latar belakang merah.

Suasana kota | Dokpri
Suasana kota | Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun